A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kita dapat menikmati keindahan bunga-bunga yang sedang mekar, alunan suara music yang merdu, kesejukan udara di pegunungan berkat adanya organ pengindra di tubuh kita. Indra merupakan organ tubuh yang peka terhadap rangsang tertentu. Begitu juga dengan makanan yang kita makan, semuanya di proses oleh system pencernaan dalam tubuh kita. System pencernaan membantu penyerapan makanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Di dalam tubuh kita juga terdapat system transportasi yang berfungsi dalam pengangkutan zat yang diperlukan oleh tubuh dan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Dan yang paling penting adalah system pernapasan dalam tubuh kita, tanpa adanya system pernapasan manusia tidak mungkin hidup.
Maka dari itu pemakalah berminat untuk membuat makalah mengenai system organ tubuh manusia, sehingga kita dapat memahami dan menjelaskan macam-macam system organ pada manusia.
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja organ pengindra pada manusia, bagaimana cara kerjanya dan apa saja gangguan pada organ pengindra manusia ?
b. Apa saja organ pencernaan manusia, bagaimana cara kerja, dan apa gangguan yang terdapat didalamnya ?
c. Bagaimana system transportasi pada tubuh manusia, dan apa saja alat-alat transportasi pada manusia, dan apa gangguan yang ada pada system tersebut ?
d. Bagaimana manusia bernapas, apa-apa saja macam-macam pernapasan pada manusia, dan apa gangguan yang terjadi pada system pernapasan manusia ?
B. PEMBAHASAN
1. Organ Pengindra
Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan.
Serabut saraf dilengapai dengan ujung akhir yang khusus mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap orang berhubungan. Sistem indra memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indra dengan sistem saraf pusat. Organ indra merupakan sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri, untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf.
Setiap organ indra menerima stimulus tertentu hanya kesan yang sesuai dengan organ indra yang mampu menerima stimulus, menghasilkan, dan mengirim impuls saraf. Interprestasi dari semua organ indra dapat diklasifikasikan menjadi organ indra umum seperti reseptor peraba yang tersebar diseluruh tubuh dan organ indra khusus seperti putting pengecap yang terbatas pada lidah.
Reseptor sensorik merupakan bagian dari neuron atau sel yang membentuk potensial aksi dalam neuron. Reseptor ini sering disertai dengan sel bukan saraf yang mengelilinginya dan membentuk organ indra. Bentuk tenaga diubah oleh reseptor mencakup tenaga mekanik (raba atau tekan), suhu (derajat kehangatan), elektromagnetik (cahaya), dan kimiawi (bau dan pengecapan).
Reseptor dalam tiap organ indra beradaptasi untuk berespon terhadap suatu bentuk khusus, tenaga pada ambang jauh lebih rendah dibandingkan reseptor lain yang berespon terhadap bentuk tenaga lain.
Untuk memahami cara kerja organ pengindra, kita perlu mempelajari struktur dan fungi-fungsi tiap tiap organ pengindra.
a. Indra penglihatan
Indra penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat mengenal dan melihat suatu benda yang kita lihat karena adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang terjadi di bagian mata akan diteruskan ke otak. Di sini otak mengolah dan menerjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.
a) Struktur Anatomi Mata
Mata manusia berbentuk bulat lonjong, berdiameter 2,5 cm. Bagian depan dari mata dilindungi oleh membran tipis dan transparan yang disebut konjungtiva. Membran ini berfungsi untuk melindungi kornea mata. Pada konjungtiva mengalir air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata. Cairan air mata berguna untuk menjaga kelembapan mata. Pada cairan air mata terdapat enzim yang disebut lisozim, yang dapat membunuh bakteri. Selain itu cairan air mata berguna untuk membersihkan mata saat berkedip. Kelopak mata, alis mata, dan bulu mata berguna untuk mencegah masuknya kotoran (debu) dari udara atau keringat dari kepala (dahi). Mata tersusun atas tiga lapisan, yaitu sklera, koroid dan retina.
Sklera atau selaput keras merupakan lapisan terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar sklera dibangun oleh jaringan fibrosa. Sklera berfungsi melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Pada bagian sklera terdapat kornea, yaitu bagian mata yang transparan dan tersusun dari serabut kolagen. Kornea dapat dianggap sebagai jendela mata. Kornea merupakan bagian depan sklera yang tembus cahaya.
Koroid merupakan lapisan tengah yang tipis dan berwarna gelap. Lapisan ini banyak mengandung pigmen dan pembuluh darah. Pada bagian depan koroid, dibelakang kornea terdapat suatu struktur yang disebut iris. Iris berbentuk bulat dan terdiri atas otot-otot sirkular berpigmen. Warna mata kita ditentukan oleh pigmen pada iris. Iris berfungsi untuk mengatur ukuran pupil atau banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Jika dalam cahaya yang kuat maka pupil akan menyempit dan jika dalam cahaya yang lemah pupil akan melebar.
Retina merupakan lapisan dalam dari mata yang mengandung fotoreseptor dan sel-sel saraf yang sensitif terhadap cahaya. Retina mengandung dua macam fotoreseptor, yaitu sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Sel batang (basilus) sangat sensitif terhadap cahaya, tetapi tidak bisa membedakan warna. Pada malam hari atau keadaan gelap, sel tersebut hanya melihat warna cahaya hitam dan putih. Sel kerucut (konus) sensitif terhadap cahaya, tetapi pada panjang gelombang yang berbeda. . Pada tempat terang, sel-sel ini mampu membedakan warna didalam retina, sel mengirim sebuah pesan disepanjang saraf optik menuju otak. Otak kemudian memisah-misahkan semua pesan dari masing-masing sel reseptor dan membangun sebuah bayangan. Sel konus terdiri atas tiga macam, yaitu sel konus yang peka terhadap warna merah, hijau dan biru. Dengan ketiga macam sel konus itu, mata dapat menangkap spectrum warna.
b) Mekanisme Melihat
Kita dapat melihat suatu benda karena adanya pantulan cahaya dari benda tersebut masuk ke mata. Secara garis besar, pantulan cahaya tersebut akan masuk ke mata secara berurutan. Yaitu melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan akhirnya ditangkap oleh fotoreseptor di retina.
Pantulan cahaya yang masuk menembus kornea akan diteruskan melewati pupil. Banyaknya cahaya yang masuk melewati pupil diatur oleh iris. Melalui pupil, cahaya diteruskan menembus lensa mata. Pada lensa mata terjadi perubahan bentuk sehingga dapat memfokuskan cahaya pada retina. Dalam hal ini lensa melakukan perubahan bentuk dengan cara mencembungkan atau memipih.
Pada retina terbentuk bayangan nyata, terbalik dan lebih kecil daripada ukuran objek aslinya. Saat fotoreseptor di retina menerima rangsangan cahaya, impuls akan diteruskan kedalam serat-serat saraf. Impuls-impuls ini dikirim disepanjang saraf optik ke pusat penglihatan di otak depan (lobus oksipital), sehingga menghasilkan suatu kesan yang sesuai aslinya, baik ukuran, warna maupun jarak dari objek. Selanjutnya, pembalikan bayangan pada retina dilakukan didalam pusat optik di otak sehingga membentuk kesan objek yang tidak terbalik.
c) Kelainan atau Penyakit Pada Mata
Miopi atau rabun jauh yaitu mata tidak mampu melihat benda yang letaknya jauh. Hal ini karena bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita miopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (lensa negatif).
Hipermetropi atau rabundekat yaitu mata tidak mampu melihat benda yang letaknya dekat karena bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cembung (positif).
Presbiopi yaitu mata tidak mampu berakomodasidengan baik, karena otot penggerak lensa mata telah kendur disebabkan usia tua. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap yakni cembung dan cekung.
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk membantu orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.
Katarak adalah cacat mata yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Buta warna merupakan gangguan mata tidak bisa membedakan warna-warna tertentu karena factor keturunan.
Imeralopi (rabun senja), yaitu pada senja hari penderita menjadi rabun. Xeroftami yaitu kornea menjadi kering dan bersisik.
Keratomealasi yaitu kornea menjadi putih dan rusak.
b. Indra Pendengaran (Telinga)
Indera pendengaran dan keseimbangan manusia adalah telinga. Telinga mengandung reseptor yang sensitif terhadap getaran suara di udara. Telinga juga mengandung reseptor yang sensitif terhadap getaran posisi dan gerakan kepala. Sel-sel reseptor tersebut terdapat pada telinga dalam dan masing-masing terdiri atas sel-sel rambut dengan sterosilia.
a) Struktur Telinga
Telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar dan telinga tengah mengandung udara sedangkan telinga dalam berisi dua macam cairan, yaitu berupa perilimfa dan endolimfa.
Telinga Luar
Telinga luar merupakan sebuah tabung terbuka pada bagian samping kepala dan masuk hingga mencapai gendang telinga. Bagian paling luar dari telinga luar merupakan bentuk pemanjangan dari kulit dan tulang rawan yang disebut daun telinga atau pinna. Pada manusia dan mamalia, daun telinga berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan mengarahkan getaran ke dalam telinga. Saluran luar yang dekat lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus serta cairan lilin yang berguna untuk mencegah kotoran masuk.
TelingaTengah
Telinga tengah dimulai dari gendang telinga(membran timpani), sampai ke jendela oval.Jendela oval merupakan sebuah membran yang terdapat dibawah tulang sanggurdi. Diantara membran timpani dan jendela oval terdapat tiga tilang kecil, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Dari tulang-tulang kecil ini getaran dari membran timpani diteruskan ke telinga dalam melewati jendela oval. Telinga tengah dihubungkan dengan rongga mulut oleh pembuluh eustachius.
Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi dengan membran sehingga disebut juga labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian, yaitu vestibula, kokle (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.
Rumah siput atau koklea merupakan suatu tabung yang panjangnya sekitar 3cm dan bergelung seperti cangkang siput serta berisi cairan limfa. Kokle tersebut berbentuk saluran melingkar yang terdiri atas tiga ruangan, yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimfe. Skala media juga mengandung cairan yang disebut endolimfe. Skala vestibuli berhubungan dengan skala timpani melalui lubang kecil yang disebut helikotrema. Skala vestibuli berakhir pada jendela oval(foramen ovale). Sedangkan skala timpani berakhir pada jendela bundar. Antara skala vestibuli dengan skala media terdapat membran Reissner, sedangkan antara skala media dengan skala timpani terdapat membran basiler. Di dalam skala media terdapat suatu tonjolan yang disebutmembran terktorial yang sejajar dengan membran basiler.
Di dalam skala media bagian dalam atau tengah terdapat organ korti. Organ korti berisi ribuan sel rambut sensori yang merupakan reseptor getaran (reseptor vibrasi). Sel-sel rambut tersebut terletak di antara membran basiler dan membran tektorial. Dasar dari sel reseptor pendengar tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar.
Kelainan Atau Penyakit Pada Telinga
Gangguan pada telinga Radang telinga (Otitas media) yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang sering menyerang anak-anak. Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga, penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gagar otak dan alergi. Tuli konduksiyaitu tuli yang disebabkan gangguan penghantaran suara, disebabkan oleh penyumbatan saluran telinga, penebalan atau pecahnya selaput gendang telinga, kekakuan hubungan stapes pada fenestra ovali, pengapuran tulang-tulang pendengaran. Tuli saraf yaitu gangguan pendengaran karena kerusakan saraf auditori dan saraf pendengaran.
c. Indera Pengecap (Lidah)
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
a) Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:
1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.
2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.
b) Cara Kerja Lidah
Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.
c) Kelaianan pada lidah
1. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2. Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada penderita anemia.
3. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
4. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
5. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini lebih banyak disebabkan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
d. Indera Pembau (Hidung)
Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa, karena dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Gambar Struktur indera pembau
a) Bagian-bagian hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan palate. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga hidung bagian atas. dapat membau dengan baik.
2. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
b) Cara kerja hidung
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau (smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.
c) Kelainan pada hidung
Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu benda. Kelainan-kelainan pada hidung yaitu:
1. Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang atau tenggorokan bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-anak laki yang sedang mengalami masa puber.
2. Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak suara (laring). Papiloma disebabkan oleh virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun. Papiloma bisa menyebabkan suara serak, kadang cukup berat sehingga anak tidak dapat berbicara dan bisa menyumbat saluran udara.
3. Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena alergi. Disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan.
4. Sinusitis, merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).
5. Salesma dan influenza, merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian.
6. Anosmia, adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.
2. Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut :
Mulut
Faring
Esofagus (kerongkongan)
Ventrikulus (lambung)
Usus Halus
Usus Besar
Pada proses pencernaan, makanan mula-mula dijadikan bagian yang kecil-kecil dengan cara menggigit dan mengunyah, kemudian dihaluskan lebih lanjut oleh aasam klorida dan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini membantu mencegah, atau menghidrolisis protein, karbohidrat, dan lemak menjaadi senyawa dasar seperti asam amino, monosakarida dan gliserida. Senyawa ini kemudian diabsorpsi melalui dinding usus kedalam darah. Jadi pencernaan merupakan proses yang mengubah bahan makanan menjadi zat yang dapat diserap kedalam peredaran darah. Bahan-bahan yang tidak berguna dan malahan sebagian yang toksik, disingkirkan( dikeluarkan) berupa feses.
a) Mulut
Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas dua bagian luar yang sempit, atau vestibula, yaitu ruang di antara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi,dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang di batasidi sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal faring.
b) Faring
Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot ( muskulo membranosa ) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebrata sentrivekal keenam, yaitu ketinggian tulang krioid, tempat faring bersambung dengan esophagus. Pada ketinggian ini laring juga bersambung dengan trakea. Panjang faring kira-kira tujuh cm dan dibagi atas tiga bagian:
Nasofaring, dibelakang hidung. Didinding pada daerah ini terdapat lubang saluran eustakhius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada nasofaring.
Faring oralis, terletak dibelakang mulut. Kedua tonsil ada didinding lateral daerah faring ini
Faring laringeal ialah bagian terendah yang terletak dibelakang laring.
c) Esophagus
Esophagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya duapuluh sampai dua puluh lima sentimeter, diatas dimulao dari faring, sampai pintu masuk kardiak lambung dibawah. Terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung. Setelah melalui toraks menembus diafragma, untuk masuk kedalam abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esofagus berdinding empat lapis. Disebelah luar terdiri atas lapisan jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua lapis serabut otot, yang satu berjalan longitudinaldan yang lain sirkuler, sebuah lapisan submukosa dan dipaling dalam terdapat selaput lendir (mukosa). Esofagus berdinding empat lapis. Di sebelah luar terdiri atas lapisan jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua lapis serrabut otot, yang satu berjalan longitudinal dan yang lain sirkuler, sebuah lapisan submokusa dan di paling dalam terdapat selaput lendir mukosa.
d) Ventrikulus
Ventrikulus atau lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekarpaling banyak. Terletak terutama didaerah epigastrik, dan sebagian disebelah kiri hipokhondriak dan umbilikal. Lambung terdiri dari bagian atas yaitu fundus, batang utama dan bagian bawah yang horinzontal, sium atau kardia, dan dengan duodenum melalui urisium pilorik.lambung terletak dibaewah diafragma, di depan pankreas dan limpa menempal pada sebelah kiri fundus.fungsi lambung menerima makanan dari esopagus melalui orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedanngkan kontraksi otot mencampur makanan dengan getah lambung. Gelombang peristaltik dimulai tinggi di fundus, berjalan berulang-ulang, setiap menit tiga kali dan merayap perlahan-lahan ke pilorus. Kelenjar dalam lapisan mukosa lambung mengeluarkan sekretyaitu cairan pencerna penting, getah lambung. Getah ini adalah cairan asam bening tak berwarna. Mengandung 0,4 persen asam hidrokhlorida ( HCL ), yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptik dan disinfektan, membuat banyak organisme, yang ikut masuk bersama makanan, tidak berbahaya, dan menyediakan lingkungan untuk pencernaan makanan protein. Beberapa enzim pencerna terdapat dalam getah lambung:
Pepsin dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidrokhlorida dan bekerja atas protein, mengubahnya menjadi bahan yang lebih mudah larut,yang disebut pepton;
Rennin adalah ragi yang membekukan susu dan membentuk kasien dari kasinogen yang dapat larut. Kasein ialah protein susu dan setelah dipisahkannya dapat dipengaruhi oleh fermen pepsin. (“Rennet” ialah rennin yang disaring dari lambung anak sapi, dapat digunakan untuk membuat kue dan dapat membekukan susu untuk membuat keju).
e) Usus Halus
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Angka yang biasa di berikan, enam meter adalah setelah matibila otot telah kehilangan tonusnya. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo-kolika. Tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak didaerah umbikulus dan di kelilingi usus besar. Di bagi dalam beberapa bagian.
Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang 25 cm panjangnya, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas. Saluran empedu dan saluran pancreas masuk dalam duodenum pada suatu lubang yang di sebut ampula hepatopankreatika, atau ampula vateri sepuluh sentimeter dari pilorus.
Yeyunum menempati dua perlima sebelah atas dari usus halus yang selebihnya.
Ileum menempati tiga perlima akhir.
Didalam ileum terdapat kelompok-kelompok nodula. Mereka menumpuk tumpukan kelenjar peyer dan apat berisi 20 sampai 30 kelenjar soliter yang panjangnya satu sentimeter sampai beberapa sentimeter. Kelenjar-kelenjar ini mempunyai fungsi melindungi dan merupakan tempat peradangan pada demam usus ( tifoid )
Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung. Dua cairan pencerna masuk duodenum melalui saluran-saluran mereka, yaitu empedu melalui hati dan getah pankreas dar pankreas.
Empedu diperlukan untuk pencernaan lemakyang diemulsikan ( artinya dipecahkan dalam bagian-bagian kecil ), dengan demikian membantu kerja lipase. Sifatnya alkali dan membantu membuat makanan yang keluar dari lambung yang asam menjadi netral.
Garam empedu mengurangi tegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak yang dimakan.
Getah pankreas berisi tiga jenisenzim pencerna yang bekerja atas tigajenis makanan berikut. Sisatnya alkali. Amilase mencerna hidrat karbon, sifatnya lebih kuat dari ptialin, bekerja atas zat tepung mentah maupun yang telah dimasak dan mengubahnya menjadi disakharida. Lipase ialah enzin yang memecah lemak menjadi gliserin dan asa lemak. Tripsin mencernakan protein. Di hasilkan oleh enzim tripsinogen yang terdapat dalam getah pankreas dan yang berubah menjadi enzim pencerna tripsin oleh salah satu enzim dati sukus entrekus, yaitu entrokinase.
f) Usus Besar
Usus besar atau kolon yang kira-kira satu setengah meter panjangnya,adalah sambungan dari usus halus dan mulai dikatup ileokolik atau ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat. Refleks gastokolik terjadi ketika makanan masuk lambung dan menimbulkan peristaltik dalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi atau pembungan air besar.
Kolon mulai sebagai kantong yang mekar dan padanya terdapat appendix vermiformis atau umbai cacing. Appendix dianggap mempunyai fungsi serupa dengan tonsil. Sekum terletak di daerah iliaka kanan dan menempel pada otot iliopsoas. Di daerah kanan iliaka terdapat belokan yang disebut flexura sigmoid dan dibentuk kolon sigmoideus atau kolon pelvis besar dan menjadi rektum. Rektum ialah yang sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang kira-kira 3 cm panjangnya. Saluran ini berakhir kedalam anus yang dijaga oleh otot internal dan external.
Proses Pencernaan Makanan
Proses pencernaan dimulai dari :
Pertama makanan masuk kedalam mulut makanan tersebut akan dikunyah oleh gigi dan dibantu dengan siliva(air ludah), air ludah ini mengandung enzim ptialin(amilase ludah). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung masak menjadi gula yang dapat larut (maltosa). Setelah itu makanan akan masuk ke faring, disini makanan akan disaring dengan menggunakan kelenjar limfosit,limfosit berguna untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,menyaring dan mematikan bakteri.selanjutnya di esofagus akan terjadi gerak kristaltik(gerak mendorong makanan menuju lambung). Dilambung makanan akan dikunyah lagi sampai halus dan dibantu oleh getah lambung yang mengandung enzim rennin,pepsin dan lipase gastrik. Rennin berfungsi untuk mengubah kasinogen menjadi kasein,pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton, dan lipase gastric berfungsi memulai hidrolisis atas lemak membantu kerja enzim prankreas. Di duodenum akan terjadi penyerapan oleh enzim tripsin yang mengubah protein dan pepton menjadi polipeptida dan asam amino, enzim amilase mengubah semua gula dan zat tepung menjadi maltosa. Dan enzim lipase berfungsi menyederhanakan lemak menjadi gliserin dan asam-lemak.kemudian makanan akan masuk ke usus halus, disini akan terjadi penyerapan sari-sari makanan akan diserap proses penyerapan ini dibantu oleh beberapa enzim yaitu entrokinase berfungsi membebaskan tripsin dalam cairan prankreas, enzim erepsin berfungsi menyederhanalan semua zat protein menjadi asam amino dan enzim sukrosa,maltosa dan laktosa berfungsi mennyederhanakan semua zat hidrat karbon menjadi monosakarida,glukosa,galaktosa, dan laevulose. Dan kemudian sisa hasil pencernaan akan disimpan sementara din rectum sebelum di buang lewat anus.
Gangguan pada system pencernaan makanan
1. Parotitis, terjadinya infeksi pada kelenjar parotis. Pada masyarakat awam penyakit ini disebut penyakit gondong. Penyakit ini kalau dibiarkan dapat merusak sel kelamin terutama pada anak laki-laki.
2. Xerostomia, terlalu sedikit produksi saliva.
3. Konstipasi atau sembelit, susah buang air besar diakibatkan oleh obsorbsi air yang kuat pada faeses.
4. Peritonitis, radang pada selaput dinding rongga tubuh.
5. Apendiksitis, radang pada usus buntu.
3. Sistem transportasi
a) Alat-alat peredaran darah
1) JANTUNG
Jantung adalah organ berupa otot berbentuk kerucut, berongga, basisnya diatas dan puncaknya dibawah. Aspeknya (puncak) miring ke sebelah kiri.Berat jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki 3 lapisan lapisan :
a. Pericardium (pembungkus luar)
b. Miokardium (lapisan otot )
c. Endokardium (bagian atasan dalam).
Siklus jantung adalah kejadian-kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Gerakan jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi.Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas His, kemudian ventrikel berkontraksi
Jantung adalah organ utama sirkulasi darah, aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri, arteriola dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena disebut peredaran darah besar (sirkulasi sistemik).Aliran dari ventrikel kanan melalui paru-paru ke atrium kiri adalah peredaran darah kecil (sirkulasi pulmonal).
Jantung memiliki 3 gerak, yaitu :
1. Kontraksi (sistol)
Kontraksi(sistol adalah adalah tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh.
2. Pengenduran (diastol)
Pengenduran/diastol adalah adalah tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel.
3. campuran kontraksi
Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak dan disebut sistol atrial, pengendurannya adalah diastole atrial. Serupa dengan itu, kontaksi dan pengenduran ventrikel disebut juga sistol dan diastole ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel adalah 0,3 detik dan tahap pengendurannya selama 0,5 detik dan otot jantung mendapat istirahat sewaktu diastole ventrikuler.
2) PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah yaitu darah mengalir dalam tubuh mengalir melalui pembuluh- pembuluh darah. Ada 3 macam pembuluh darah yaitu :
a. Pembuluh nadi ( arteri)
Pembuluh nadi (arteri) adalah pembuluh membawa darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen. Pembuluh nadi ini tebal,elastis, dan memiliki sebuah katup (valvula semilunaris).
Pembuluh nadi (arteri) dibagi menjadi Pembuluh nadi besar (aorta) yaitu pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju ke seluruh tubuh dan pembuluh nadi paru- paru (arteri pulmonalis) pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan kemenuju paru-paru
Cabang-cabang arteri
a) Arteri brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis communis dextra, a.subclavia dextra dan a.thyroidea ima (yang mendarahi kelenjar thyroid bagian inferior).
b) Arteri carotis communis sinistra.
c) Arteri subclavia sinistra.
b. Pembuluh balik ( vena)
Pembuluh balik ( Vena) yaitu adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung. Pembuluh balik yang masuk ke jantung. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut:
1. Vena Kava
2. Vena Kava superior
3. Vena Kava Inferior
4. Vena Pulmonalis
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbondioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Struktur pembuluh darah ada 3 yaitu lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat fibrus, disebut tunika adventisia, lapisan tengah yang berotot dan elastic disebut tunika media dan lapisan dalam yang endothelial disebut tunika intima.
b) Macam-macam peredaran darah
1. Sistem peredaran darah kecil
Sistem peredaran darah dari jantung (ventrikel kanan) ke paru-paru dan kembali ke jantung (antrium kiri).
2. Sistem peredaran darah besar
Sistem peredaran darah dari jantung(ventrikel kiri) ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung (antrium kanan).
c) Pembuluh lymphe
Pembuluh lymphe juga disebut juga dengan pembuluh getah bening. Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka.
Sistem pembuluh lymphe dada kiri (duktus toraksikus)
Mengalirkan cairan lymphe dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah selangka kiri.
Sistem pembuluh lymphe dada kanan (duktus limfatikus dexter)
Mengalirkan cairan lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh-pembuluh lumphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe. Di dalam kelenjar tersebut sel darah putih yang disebut limfosit dimatangkan, agar bekerja sesuai fungsinya yaitu membunuh kuman.
Beberapa kelenjar lymphe tersebut adalah
• Kelenjar-kelenjar lymphe di lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher.
• Kelenjar lymphe di selaput lender usus.
• Kelenjar folikel di pangkal lidah.
• Tonsil dan amandel.
• Adenoid di dinding tekak.
d) Gangguan pada system peredaran darah
Gangguan pada system peredaran darah dapat disebabkan oleh factor keturunan, kerusakan, ataupun sebab-sebab yang tidak diketahui, antara lain :
Hemofil
Anemia
Erythroblastosis faetalis (penyakit kuning pada bayi)
Leukimia atau kanker darah
Trombus
Sklerosis
Varises
4. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan adalah terlibat dalam proses pertukaran gas yang diperlukan untuk kelangsungan hidup banyak makhluk hidup. Fungsi tubuh menyebabkan penumpukan bahan kimia yang tidak diinginkan. Selain itu, tubuh membutuhkan gas dari lingkungan, yaitu oksigen, untuk bertahan hidup. Tanpa sistem pernapasan, tidak akan ada cara untuk mendapatkan elemen yang diperlukan dan membuang yang tidak diinginkan sebagai produk metabolik. Struktur sistem pernapasan mencakup sejumlah komponen terkait bekerja sama untuk mencapai pertukaran gas yang sukses.
a) Struktur system pernapasan
Hidung
Faring
Laring
Trakea
Bronkus
Paru-paru
b) Mekanisme pernapasan pada manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada. Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Mekanisme pernapasan pada proses pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi tulang rusuk terangkat (posisi datar) Paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi tulang rusuk menurun paru-paru menyusut tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar udara keluar dari paru-paru.
Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
Sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi posisi dari melengkung menjadi mendatar paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
Otot diafraghma relaksasi posisi dari mendatar kembali melengkung paru-paru mengempis tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar udara keluar dari paru-paru.
c) Gangguan pada system pernapasan
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
Asma
Bronkhitis
Influenza
Flu burung
Flu babi (Swine influenza)
Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda.
Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.
TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem organ indra, yaitu :
1. Indra penglihatan
2. Indra pendengaran
3. Indra penciuman
4. Indra pengecap
Sistem organ pencernaan, yaitu :
1. Mulut
2. Faring
3. Esophagus
4. Ventrikulus
5. Usus Halus
6. Usus Besar
Sistem transportasi pada manusia, yaitu :
1. Jantung
2. Pembuluh darah
Sistem pernapasan pada manusia, yaitu
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Paru-paru
Setelah kita mengetahui system organ yang ada pada tubuh kita, hendaknya kita bersyukur kepada Tuhan, telah menciptakan system tersebut sehingga kita bias menikmati yang ada disekitar kita. Dan hendaknya kita menjaga kesehatan agar tidak terkena gangguan-gangguan yang ada pada system organ kita.
2. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
C. Pearce, Evelyn.2009.”ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Yoshapat Sumardi.Cet.keempat belas 2014. Konsep Dasar IPA di SD. Penerbit Universitas Terbuka:Tangerang Selatan
http://www.sridianti.com/struktur-sistem-pernapasan.html
No comments:
Post a Comment