Allcoins.pw

Friday 22 May 2015

MAKALAH INDERA MANUSIA

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kita dapat menikmati keindahan bunga-bunga yang sedang mekar, alunan suara music yang merdu, kesejukan udara di pegunungan berkat adanya organ pengindra di tubuh kita. Indra merupakan organ tubuh yang peka terhadap rangsang tertentu. Begitu juga dengan makanan yang kita makan, semuanya di proses oleh system pencernaan dalam tubuh kita. System pencernaan membantu penyerapan makanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Di dalam tubuh kita juga terdapat system transportasi yang berfungsi dalam pengangkutan zat yang diperlukan oleh tubuh dan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Dan yang paling penting adalah system pernapasan dalam tubuh kita, tanpa adanya system pernapasan manusia tidak mungkin hidup.
Maka dari itu pemakalah berminat untuk membuat makalah mengenai system organ tubuh manusia, sehingga kita dapat memahami dan menjelaskan macam-macam system organ pada manusia.

2. Rumusan Masalah
a. Apa saja organ pengindra pada manusia, bagaimana cara kerjanya dan apa saja gangguan pada organ pengindra manusia ?
b. Apa saja organ pencernaan manusia, bagaimana cara kerja, dan apa gangguan yang terdapat didalamnya ?
c. Bagaimana system transportasi pada tubuh manusia, dan apa saja alat-alat transportasi pada manusia, dan apa gangguan yang ada pada system tersebut ?
d. Bagaimana manusia bernapas, apa-apa saja macam-macam pernapasan pada manusia, dan apa gangguan yang terjadi pada system pernapasan manusia ?





B. PEMBAHASAN

1. Organ Pengindra
Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan.
Serabut saraf dilengapai dengan ujung akhir yang khusus mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap orang berhubungan. Sistem indra memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indra dengan sistem saraf pusat. Organ indra merupakan sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri, untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf.
Setiap organ indra menerima stimulus tertentu hanya kesan yang sesuai dengan organ indra yang mampu menerima stimulus, menghasilkan, dan mengirim impuls saraf. Interprestasi dari semua organ indra dapat diklasifikasikan menjadi organ indra umum seperti reseptor peraba yang tersebar diseluruh tubuh dan organ indra khusus seperti putting pengecap yang terbatas pada lidah.
Reseptor sensorik merupakan bagian dari neuron atau sel yang membentuk potensial aksi dalam neuron. Reseptor ini sering disertai dengan sel bukan saraf yang mengelilinginya dan membentuk organ indra. Bentuk tenaga diubah oleh reseptor mencakup tenaga mekanik (raba atau tekan), suhu (derajat kehangatan), elektromagnetik (cahaya), dan kimiawi (bau dan pengecapan).
Reseptor dalam tiap organ indra beradaptasi untuk berespon terhadap suatu bentuk khusus, tenaga pada ambang jauh lebih rendah dibandingkan reseptor lain yang berespon terhadap bentuk tenaga lain.
Untuk memahami cara kerja organ pengindra, kita perlu mempelajari struktur dan fungi-fungsi tiap tiap organ pengindra.

a. Indra penglihatan
Indra penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat mengenal dan melihat suatu benda yang kita lihat karena adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang terjadi di bagian mata akan diteruskan ke otak. Di sini otak mengolah dan menerjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.


a) Struktur Anatomi Mata
Mata manusia berbentuk bulat lonjong, berdiameter 2,5 cm. Bagian depan dari mata dilindungi oleh membran tipis dan transparan yang disebut konjungtiva. Membran ini berfungsi untuk melindungi kornea mata. Pada konjungtiva mengalir air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata. Cairan air mata berguna untuk menjaga kelembapan mata. Pada cairan air mata terdapat enzim yang disebut lisozim, yang dapat membunuh bakteri. Selain itu cairan air mata berguna untuk membersihkan mata saat berkedip. Kelopak mata, alis mata, dan bulu mata berguna untuk mencegah masuknya kotoran (debu) dari udara atau keringat dari kepala (dahi). Mata tersusun atas tiga lapisan, yaitu sklera, koroid dan retina.
Sklera atau selaput keras merupakan lapisan terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar sklera dibangun oleh jaringan fibrosa. Sklera berfungsi melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Pada bagian sklera terdapat kornea, yaitu bagian mata yang transparan dan tersusun dari serabut kolagen. Kornea dapat dianggap sebagai jendela mata. Kornea merupakan bagian depan sklera yang tembus cahaya.
Koroid merupakan lapisan tengah yang tipis dan berwarna gelap. Lapisan ini banyak mengandung pigmen dan pembuluh darah. Pada bagian depan koroid, dibelakang kornea terdapat suatu struktur yang disebut iris. Iris berbentuk bulat dan terdiri atas otot-otot sirkular berpigmen. Warna mata kita ditentukan oleh pigmen pada iris. Iris berfungsi untuk mengatur ukuran pupil atau banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Jika dalam cahaya yang kuat maka pupil akan menyempit dan jika dalam cahaya yang lemah pupil akan melebar.
Retina merupakan lapisan dalam dari mata yang mengandung fotoreseptor dan sel-sel saraf yang sensitif terhadap cahaya. Retina mengandung dua macam fotoreseptor, yaitu sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Sel batang (basilus) sangat sensitif terhadap cahaya, tetapi tidak bisa membedakan warna. Pada malam hari atau keadaan gelap, sel tersebut hanya melihat warna cahaya hitam dan putih. Sel kerucut (konus) sensitif terhadap cahaya, tetapi pada panjang gelombang yang berbeda. . Pada tempat terang, sel-sel ini mampu membedakan warna didalam retina, sel mengirim sebuah pesan disepanjang saraf optik menuju otak. Otak kemudian memisah-misahkan semua pesan dari masing-masing sel reseptor dan membangun sebuah bayangan. Sel konus terdiri atas tiga macam, yaitu sel konus yang peka terhadap warna merah, hijau dan biru. Dengan ketiga macam sel konus itu, mata dapat menangkap spectrum warna.
b) Mekanisme Melihat
Kita dapat melihat suatu benda karena adanya pantulan cahaya dari benda tersebut masuk ke mata. Secara garis besar, pantulan cahaya tersebut akan masuk ke mata secara berurutan. Yaitu melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan akhirnya ditangkap oleh fotoreseptor di retina.
Pantulan cahaya yang masuk menembus kornea akan diteruskan melewati pupil. Banyaknya cahaya yang masuk melewati pupil diatur oleh iris. Melalui pupil, cahaya diteruskan menembus lensa mata. Pada lensa mata terjadi perubahan bentuk sehingga dapat memfokuskan cahaya pada retina. Dalam hal ini lensa melakukan perubahan bentuk dengan cara mencembungkan atau memipih.
Pada retina terbentuk bayangan nyata, terbalik dan lebih kecil daripada ukuran objek aslinya. Saat fotoreseptor di retina menerima rangsangan cahaya, impuls akan diteruskan kedalam serat-serat saraf. Impuls-impuls ini dikirim disepanjang saraf optik ke pusat penglihatan di otak depan (lobus oksipital), sehingga menghasilkan suatu kesan yang sesuai aslinya, baik ukuran, warna maupun jarak dari objek. Selanjutnya, pembalikan bayangan pada retina dilakukan didalam pusat optik di otak sehingga membentuk kesan objek yang tidak terbalik.

c) Kelainan atau Penyakit Pada Mata
 Miopi atau rabun jauh yaitu mata tidak mampu melihat benda yang letaknya jauh. Hal ini karena bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita miopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (lensa negatif).
 Hipermetropi atau rabundekat yaitu mata tidak mampu melihat benda yang letaknya dekat karena bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cembung (positif).
 Presbiopi yaitu mata tidak mampu berakomodasidengan baik, karena otot penggerak lensa mata telah kendur disebabkan usia tua. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap yakni cembung dan cekung.
 Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk membantu orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.
 Katarak adalah cacat mata yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
 Buta warna merupakan gangguan mata tidak bisa membedakan warna-warna tertentu karena factor keturunan.
 Imeralopi (rabun senja), yaitu pada senja hari penderita menjadi rabun. Xeroftami yaitu kornea menjadi kering dan bersisik.
 Keratomealasi yaitu kornea menjadi putih dan rusak.

b. Indra Pendengaran (Telinga)
Indera pendengaran dan keseimbangan manusia adalah telinga. Telinga mengandung reseptor yang sensitif terhadap getaran suara di udara. Telinga juga mengandung reseptor yang sensitif terhadap getaran posisi dan gerakan kepala. Sel-sel reseptor tersebut terdapat pada telinga dalam dan masing-masing terdiri atas sel-sel rambut dengan sterosilia.
a) Struktur Telinga
Telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar dan telinga tengah mengandung udara sedangkan telinga dalam berisi dua macam cairan, yaitu berupa perilimfa dan endolimfa.


 Telinga Luar
Telinga luar merupakan sebuah tabung terbuka pada bagian samping kepala dan masuk hingga mencapai gendang telinga. Bagian paling luar dari telinga luar merupakan bentuk pemanjangan dari kulit dan tulang rawan yang disebut daun telinga atau pinna. Pada manusia dan mamalia, daun telinga berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan mengarahkan getaran ke dalam telinga. Saluran luar yang dekat lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus serta cairan lilin yang berguna untuk mencegah kotoran masuk.
 TelingaTengah
Telinga tengah dimulai dari gendang telinga(membran timpani), sampai ke jendela oval.Jendela oval merupakan sebuah membran yang terdapat dibawah tulang sanggurdi. Diantara membran timpani dan jendela oval terdapat tiga tilang kecil, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Dari tulang-tulang kecil ini getaran dari membran timpani diteruskan ke telinga dalam melewati jendela oval. Telinga tengah dihubungkan dengan rongga mulut oleh pembuluh eustachius.
 Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi dengan membran sehingga disebut juga labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian, yaitu vestibula, kokle (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.

Rumah siput atau koklea merupakan suatu tabung yang panjangnya sekitar 3cm dan bergelung seperti cangkang siput serta berisi cairan limfa. Kokle tersebut berbentuk saluran melingkar yang terdiri atas tiga ruangan, yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimfe. Skala media juga mengandung cairan yang disebut endolimfe. Skala vestibuli berhubungan dengan skala timpani melalui lubang kecil yang disebut helikotrema. Skala vestibuli berakhir pada jendela oval(foramen ovale). Sedangkan skala timpani berakhir pada jendela bundar. Antara skala vestibuli dengan skala media terdapat membran Reissner, sedangkan antara skala media dengan skala timpani terdapat membran basiler. Di dalam skala media terdapat suatu tonjolan yang disebutmembran terktorial yang sejajar dengan membran basiler.
Di dalam skala media bagian dalam atau tengah terdapat organ korti. Organ korti berisi ribuan sel rambut sensori yang merupakan reseptor getaran (reseptor vibrasi). Sel-sel rambut tersebut terletak di antara membran basiler dan membran tektorial. Dasar dari sel reseptor pendengar tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar.
 Kelainan Atau Penyakit Pada Telinga
Gangguan pada telinga Radang telinga (Otitas media) yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang sering menyerang anak-anak. Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga, penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gagar otak dan alergi. Tuli konduksiyaitu tuli yang disebabkan gangguan penghantaran suara, disebabkan oleh penyumbatan saluran telinga, penebalan atau pecahnya selaput gendang telinga, kekakuan hubungan stapes pada fenestra ovali, pengapuran tulang-tulang pendengaran. Tuli saraf yaitu gangguan pendengaran karena kerusakan saraf auditori dan saraf pendengaran.

c. Indera Pengecap (Lidah)
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
a) Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:
1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.
2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.
b) Cara Kerja Lidah
Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.
c) Kelaianan pada lidah
1. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2. Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada penderita anemia.
3. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
4. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
5. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini lebih banyak disebabkan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

d. Indera Pembau (Hidung)
Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa, karena dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.

Gambar Struktur indera pembau
a) Bagian-bagian hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan palate. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga hidung bagian atas. dapat membau dengan baik.
2. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.

b) Cara kerja hidung
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau (smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.

c) Kelainan pada hidung
Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu benda. Kelainan-kelainan pada hidung yaitu:
1. Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang atau tenggorokan bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-anak laki yang sedang mengalami masa puber.
2. Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak suara (laring). Papiloma disebabkan oleh virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun. Papiloma bisa menyebabkan suara serak, kadang cukup berat sehingga anak tidak dapat berbicara dan bisa menyumbat saluran udara.
3. Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena alergi. Disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan.
4. Sinusitis, merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).
5. Salesma dan influenza, merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian.
6. Anosmia, adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.

2. Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut :
 Mulut
 Faring
 Esofagus (kerongkongan)
 Ventrikulus (lambung)
 Usus Halus
 Usus Besar
Pada proses pencernaan, makanan mula-mula dijadikan bagian yang kecil-kecil dengan cara menggigit dan mengunyah, kemudian dihaluskan lebih lanjut oleh aasam klorida dan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini membantu mencegah, atau menghidrolisis protein, karbohidrat, dan lemak menjaadi senyawa dasar seperti asam amino, monosakarida dan gliserida. Senyawa ini kemudian diabsorpsi melalui dinding usus kedalam darah. Jadi pencernaan merupakan proses yang mengubah bahan makanan menjadi zat yang dapat diserap kedalam peredaran darah. Bahan-bahan yang tidak berguna dan malahan sebagian yang toksik, disingkirkan( dikeluarkan) berupa feses.
a) Mulut
Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas dua bagian luar yang sempit, atau vestibula, yaitu ruang di antara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi,dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang di batasidi sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal faring.
b) Faring
Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot ( muskulo membranosa ) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebrata sentrivekal keenam, yaitu ketinggian tulang krioid, tempat faring bersambung dengan esophagus. Pada ketinggian ini laring juga bersambung dengan trakea. Panjang faring kira-kira tujuh cm dan dibagi atas tiga bagian:
 Nasofaring, dibelakang hidung. Didinding pada daerah ini terdapat lubang saluran eustakhius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada nasofaring.
 Faring oralis, terletak dibelakang mulut. Kedua tonsil ada didinding lateral daerah faring ini
 Faring laringeal ialah bagian terendah yang terletak dibelakang laring.
c) Esophagus
Esophagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya duapuluh sampai dua puluh lima sentimeter, diatas dimulao dari faring, sampai pintu masuk kardiak lambung dibawah. Terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung. Setelah melalui toraks menembus diafragma, untuk masuk kedalam abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esofagus berdinding empat lapis. Disebelah luar terdiri atas lapisan jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua lapis serabut otot, yang satu berjalan longitudinaldan yang lain sirkuler, sebuah lapisan submukosa dan dipaling dalam terdapat selaput lendir (mukosa). Esofagus berdinding empat lapis. Di sebelah luar terdiri atas lapisan jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua lapis serrabut otot, yang satu berjalan longitudinal dan yang lain sirkuler, sebuah lapisan submokusa dan di paling dalam terdapat selaput lendir mukosa.
d) Ventrikulus
Ventrikulus atau lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekarpaling banyak. Terletak terutama didaerah epigastrik, dan sebagian disebelah kiri hipokhondriak dan umbilikal. Lambung terdiri dari bagian atas yaitu fundus, batang utama dan bagian bawah yang horinzontal, sium atau kardia, dan dengan duodenum melalui urisium pilorik.lambung terletak dibaewah diafragma, di depan pankreas dan limpa menempal pada sebelah kiri fundus.fungsi lambung menerima makanan dari esopagus melalui orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedanngkan kontraksi otot mencampur makanan dengan getah lambung. Gelombang peristaltik dimulai tinggi di fundus, berjalan berulang-ulang, setiap menit tiga kali dan merayap perlahan-lahan ke pilorus. Kelenjar dalam lapisan mukosa lambung mengeluarkan sekretyaitu cairan pencerna penting, getah lambung. Getah ini adalah cairan asam bening tak berwarna. Mengandung 0,4 persen asam hidrokhlorida ( HCL ), yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptik dan disinfektan, membuat banyak organisme, yang ikut masuk bersama makanan, tidak berbahaya, dan menyediakan lingkungan untuk pencernaan makanan protein. Beberapa enzim pencerna terdapat dalam getah lambung:
Pepsin dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidrokhlorida dan bekerja atas protein, mengubahnya menjadi bahan yang lebih mudah larut,yang disebut pepton;
Rennin adalah ragi yang membekukan susu dan membentuk kasien dari kasinogen yang dapat larut. Kasein ialah protein susu dan setelah dipisahkannya dapat dipengaruhi oleh fermen pepsin. (“Rennet” ialah rennin yang disaring dari lambung anak sapi, dapat digunakan untuk membuat kue dan dapat membekukan susu untuk membuat keju).
e) Usus Halus
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Angka yang biasa di berikan, enam meter adalah setelah matibila otot telah kehilangan tonusnya. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo-kolika. Tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak didaerah umbikulus dan di kelilingi usus besar. Di bagi dalam beberapa bagian.
 Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang 25 cm panjangnya, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas. Saluran empedu dan saluran pancreas masuk dalam duodenum pada suatu lubang yang di sebut ampula hepatopankreatika, atau ampula vateri sepuluh sentimeter dari pilorus.
 Yeyunum menempati dua perlima sebelah atas dari usus halus yang selebihnya.
 Ileum menempati tiga perlima akhir.
Didalam ileum terdapat kelompok-kelompok nodula. Mereka menumpuk tumpukan kelenjar peyer dan apat berisi 20 sampai 30 kelenjar soliter yang panjangnya satu sentimeter sampai beberapa sentimeter. Kelenjar-kelenjar ini mempunyai fungsi melindungi dan merupakan tempat peradangan pada demam usus ( tifoid )
Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung. Dua cairan pencerna masuk duodenum melalui saluran-saluran mereka, yaitu empedu melalui hati dan getah pankreas dar pankreas.
Empedu diperlukan untuk pencernaan lemakyang diemulsikan ( artinya dipecahkan dalam bagian-bagian kecil ), dengan demikian membantu kerja lipase. Sifatnya alkali dan membantu membuat makanan yang keluar dari lambung yang asam menjadi netral.
Garam empedu mengurangi tegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak yang dimakan.
Getah pankreas berisi tiga jenisenzim pencerna yang bekerja atas tigajenis makanan berikut. Sisatnya alkali. Amilase mencerna hidrat karbon, sifatnya lebih kuat dari ptialin, bekerja atas zat tepung mentah maupun yang telah dimasak dan mengubahnya menjadi disakharida. Lipase ialah enzin yang memecah lemak menjadi gliserin dan asa lemak. Tripsin mencernakan protein. Di hasilkan oleh enzim tripsinogen yang terdapat dalam getah pankreas dan yang berubah menjadi enzim pencerna tripsin oleh salah satu enzim dati sukus entrekus, yaitu entrokinase.
f) Usus Besar
Usus besar atau kolon yang kira-kira satu setengah meter panjangnya,adalah sambungan dari usus halus dan mulai dikatup ileokolik atau ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat. Refleks gastokolik terjadi ketika makanan masuk lambung dan menimbulkan peristaltik dalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi atau pembungan air besar.
Kolon mulai sebagai kantong yang mekar dan padanya terdapat appendix vermiformis atau umbai cacing. Appendix dianggap mempunyai fungsi serupa dengan tonsil. Sekum terletak di daerah iliaka kanan dan menempel pada otot iliopsoas. Di daerah kanan iliaka terdapat belokan yang disebut flexura sigmoid dan dibentuk kolon sigmoideus atau kolon pelvis besar dan menjadi rektum. Rektum ialah yang sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang kira-kira 3 cm panjangnya. Saluran ini berakhir kedalam anus yang dijaga oleh otot internal dan external.
Proses Pencernaan Makanan
Proses pencernaan dimulai dari :
Pertama makanan masuk kedalam mulut makanan tersebut akan dikunyah oleh gigi dan dibantu dengan siliva(air ludah), air ludah ini mengandung enzim ptialin(amilase ludah). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung masak menjadi gula yang dapat larut (maltosa). Setelah itu makanan akan masuk ke faring, disini makanan akan disaring dengan menggunakan kelenjar limfosit,limfosit berguna untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,menyaring dan mematikan bakteri.selanjutnya di esofagus akan terjadi gerak kristaltik(gerak mendorong makanan menuju lambung). Dilambung makanan akan dikunyah lagi sampai halus dan dibantu oleh getah lambung yang mengandung enzim rennin,pepsin dan lipase gastrik. Rennin berfungsi untuk mengubah kasinogen menjadi kasein,pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton, dan lipase gastric berfungsi memulai hidrolisis atas lemak membantu kerja enzim prankreas. Di duodenum akan terjadi penyerapan oleh enzim tripsin yang mengubah protein dan pepton menjadi polipeptida dan asam amino, enzim amilase mengubah semua gula dan zat tepung menjadi maltosa. Dan enzim lipase berfungsi menyederhanakan lemak menjadi gliserin dan asam-lemak.kemudian makanan akan masuk ke usus halus, disini akan terjadi penyerapan sari-sari makanan akan diserap proses penyerapan ini dibantu oleh beberapa enzim yaitu entrokinase berfungsi membebaskan tripsin dalam cairan prankreas, enzim erepsin berfungsi menyederhanalan semua zat protein menjadi asam amino dan enzim sukrosa,maltosa dan laktosa berfungsi mennyederhanakan semua zat hidrat karbon menjadi monosakarida,glukosa,galaktosa, dan laevulose. Dan kemudian sisa hasil pencernaan akan disimpan sementara din rectum sebelum di buang lewat anus.


Gangguan pada system pencernaan makanan
1. Parotitis, terjadinya infeksi pada kelenjar parotis. Pada masyarakat awam penyakit ini disebut penyakit gondong. Penyakit ini kalau dibiarkan dapat merusak sel kelamin terutama pada anak laki-laki.
2. Xerostomia, terlalu sedikit produksi saliva.
3. Konstipasi atau sembelit, susah buang air besar diakibatkan oleh obsorbsi air yang kuat pada faeses.
4. Peritonitis, radang pada selaput dinding rongga tubuh.
5. Apendiksitis, radang pada usus buntu.

3. Sistem transportasi
a) Alat-alat peredaran darah

1) JANTUNG
Jantung adalah organ berupa otot berbentuk kerucut, berongga, basisnya diatas dan puncaknya dibawah. Aspeknya (puncak) miring ke sebelah kiri.Berat jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki 3 lapisan lapisan :
a. Pericardium (pembungkus luar)
b. Miokardium (lapisan otot )
c. Endokardium (bagian atasan dalam).
Siklus jantung adalah kejadian-kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Gerakan jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi.Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas His, kemudian ventrikel berkontraksi
Jantung adalah organ utama sirkulasi darah, aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri, arteriola dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena disebut peredaran darah besar (sirkulasi sistemik).Aliran dari ventrikel kanan melalui paru-paru ke atrium kiri adalah peredaran darah kecil (sirkulasi pulmonal).


Jantung memiliki 3 gerak, yaitu :
1. Kontraksi (sistol)
Kontraksi(sistol adalah adalah tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh.
2. Pengenduran (diastol)
Pengenduran/diastol adalah adalah tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel.
3. campuran kontraksi
Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak dan disebut sistol atrial, pengendurannya adalah diastole atrial. Serupa dengan itu, kontaksi dan pengenduran ventrikel disebut juga sistol dan diastole ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel adalah 0,3 detik dan tahap pengendurannya selama 0,5 detik dan otot jantung mendapat istirahat sewaktu diastole ventrikuler.

2) PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah yaitu darah mengalir dalam tubuh mengalir melalui pembuluh- pembuluh darah. Ada 3 macam pembuluh darah yaitu :
a. Pembuluh nadi ( arteri)
Pembuluh nadi (arteri) adalah pembuluh membawa darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen. Pembuluh nadi ini tebal,elastis, dan memiliki sebuah katup (valvula semilunaris).
Pembuluh nadi (arteri) dibagi menjadi Pembuluh nadi besar (aorta) yaitu pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju ke seluruh tubuh dan pembuluh nadi paru- paru (arteri pulmonalis) pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan kemenuju paru-paru


Cabang-cabang arteri
a) Arteri brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis communis dextra, a.subclavia dextra dan a.thyroidea ima (yang mendarahi kelenjar thyroid bagian inferior).
b) Arteri carotis communis sinistra.
c) Arteri subclavia sinistra.

b. Pembuluh balik ( vena)
Pembuluh balik ( Vena) yaitu adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung. Pembuluh balik yang masuk ke jantung. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut:
1. Vena Kava
2. Vena Kava superior
3. Vena Kava Inferior
4. Vena Pulmonalis

c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbondioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Struktur pembuluh darah ada 3 yaitu lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat fibrus, disebut tunika adventisia, lapisan tengah yang berotot dan elastic disebut tunika media dan lapisan dalam yang endothelial disebut tunika intima.
b) Macam-macam peredaran darah
1. Sistem peredaran darah kecil
Sistem peredaran darah dari jantung (ventrikel kanan) ke paru-paru dan kembali ke jantung (antrium kiri).
2. Sistem peredaran darah besar
Sistem peredaran darah dari jantung(ventrikel kiri) ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung (antrium kanan).
c) Pembuluh lymphe
Pembuluh lymphe juga disebut juga dengan pembuluh getah bening. Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka.
 Sistem pembuluh lymphe dada kiri (duktus toraksikus)
Mengalirkan cairan lymphe dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah selangka kiri.
 Sistem pembuluh lymphe dada kanan (duktus limfatikus dexter)
Mengalirkan cairan lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh-pembuluh lumphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe. Di dalam kelenjar tersebut sel darah putih yang disebut limfosit dimatangkan, agar bekerja sesuai fungsinya yaitu membunuh kuman.
Beberapa kelenjar lymphe tersebut adalah
• Kelenjar-kelenjar lymphe di lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher.
• Kelenjar lymphe di selaput lender usus.
• Kelenjar folikel di pangkal lidah.
• Tonsil dan amandel.
• Adenoid di dinding tekak.

d) Gangguan pada system peredaran darah
Gangguan pada system peredaran darah dapat disebabkan oleh factor keturunan, kerusakan, ataupun sebab-sebab yang tidak diketahui, antara lain :
 Hemofil
 Anemia
 Erythroblastosis faetalis (penyakit kuning pada bayi)
 Leukimia atau kanker darah
 Trombus
 Sklerosis
 Varises




4. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan adalah terlibat dalam proses pertukaran gas yang diperlukan untuk kelangsungan hidup banyak makhluk hidup. Fungsi tubuh menyebabkan penumpukan bahan kimia yang tidak diinginkan. Selain itu, tubuh membutuhkan gas dari lingkungan, yaitu oksigen, untuk bertahan hidup. Tanpa sistem pernapasan, tidak akan ada cara untuk mendapatkan elemen yang diperlukan dan membuang yang tidak diinginkan sebagai produk metabolik. Struktur sistem pernapasan mencakup sejumlah komponen terkait bekerja sama untuk mencapai pertukaran gas yang sukses.
a) Struktur system pernapasan

 Hidung
 Faring
 Laring
 Trakea
 Bronkus
 Paru-paru

b) Mekanisme pernapasan pada manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada. Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Mekanisme pernapasan pada proses pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
 Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi  tulang rusuk terangkat (posisi datar)  Paru-paru mengembang  tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar  udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi  tulang rusuk menurun  paru-paru menyusut  tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar  udara keluar dari paru-paru.
 Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
Sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi  posisi dari melengkung menjadi mendatar  paru-paru mengembang  tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar  udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
Otot diafraghma relaksasi  posisi dari mendatar kembali melengkung  paru-paru mengempis  tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar  udara keluar dari paru-paru.
c) Gangguan pada system pernapasan
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
 Asma
 Bronkhitis
 Influenza
 Flu burung
 Flu babi (Swine influenza)
 Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda.
 Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.
 TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
 Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
 Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
 Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.












C. PENUTUP

1. Kesimpulan
Sistem organ indra, yaitu :
1. Indra penglihatan
2. Indra pendengaran
3. Indra penciuman
4. Indra pengecap
Sistem organ pencernaan, yaitu :
1. Mulut
2. Faring
3. Esophagus
4. Ventrikulus
5. Usus Halus
6. Usus Besar

Sistem transportasi pada manusia, yaitu :
1. Jantung
2. Pembuluh darah
Sistem pernapasan pada manusia, yaitu
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Paru-paru
Setelah kita mengetahui system organ yang ada pada tubuh kita, hendaknya kita bersyukur kepada Tuhan, telah menciptakan system tersebut sehingga kita bias menikmati yang ada disekitar kita. Dan hendaknya kita menjaga kesehatan agar tidak terkena gangguan-gangguan yang ada pada system organ kita.

2. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
















DAFTAR PUSTAKA
C. Pearce, Evelyn.2009.”ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Yoshapat Sumardi.Cet.keempat belas 2014. Konsep Dasar IPA di SD. Penerbit Universitas Terbuka:Tangerang Selatan
http://www.sridianti.com/struktur-sistem-pernapasan.html

Metode Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT. Berkat bimbingan serta petunjuk-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah “Metode Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah”. Kami menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing dalam mata kuliah Filsafat ilmu.
Meskipun pembuatan makalah ini telah selesai, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami masih mengharapkan bimbingan dari Dosen Pembimbing, serta kritik dan saran dari teman – teman sekalian.







Padangsidimpuan, April 2015

Penyusun




DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang 3
2. Rumusan Masalah 3
3. Tujuan 3
B. Pembahasan
1. Metode Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah 4
2. Teori Kebenaran 10
3. Kekhilafan 12
C. Penutup
1. Kesimpulan 13
2. Kritik dan Saran 13
Daftar Pustaka


A. PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Ilmu pengetahuan memberikan pemahaman kepada kita untuk senantiasa berupaya keras agar selalu akurat dengan apa yang kita percayai. Suatu peradaban diperkuat oleh penggunaan cara berpikir ilmiah disegala bidang kehidupan. Ini ditandai dengan penggunaan bukti sebagai dasar dari segala yang dipercayai sebagai suatu kebenaran, bukan hanya berpegang kepada pendapat atau apa yang dipirkan oleh orang lain.
Nilai kebenaran dari suatu bukti diperiksa berdasarkan kriteria kebenaran yang valid dan handal agar diperoleh hasil yang akurat. Nilai kebenaran yang akurat akan menjadi landasan yang kuat untuk mempercayai sebagai suatu kebenaran sejati.
Dan untuk itu disini pemakalah menyajikan apa itu pengetahuan (sciences/ilmiah) dan metode ilmu pengetahuan itu sendiri, dan bagaimana cara untuk mengetahui kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri
2. Rumusan masalah
a. Apa itu pengetahuan dan bagaimana metode pengetahuan itu ?
b. Bagai mana cara untuk membuktikan kebenaran, atau apa metodenya?
3. Tujuan perumusan
a. Agar mahasiswa dapat memahami metode ilmu pengetahuan dan ilmiah dan memahami bagaimana cara penemuan kebenaran pada ilmu pengetahuan itu sendiri







B. PEMBAHASAN

1. Metode Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah

1.1 Pengetahuan Biasa dan Pengetahuan Ilmiah ( Ilmu Pengetahuan )
Apabila kita memperbandingkan antara pengetahuan biasa dengan pengetahuan ilmiah dapat dikatakan sebagai berikut :
Pertama, persamaannya adalah bahwa kedua-duanya mencari kebenaran, timbul dari keinginan manusia untuk mengejar kebenaran untuk mengerti akan dirinya sendiri.
Kedua, perbedaannya adalah :
a. Pengetahuan biasa, tidak memandang betul-betul sebabnya.
b. Pengetahuan ilmiah, adalah sebaliknya yaitu mementingkan sebab-sebabnya, mencari rumusan yang sebaik-baiknya.

1.2 Defenisi Ilmu Pengetahuan
Menurut Harold H.Titus, ilmu (science) diartikan sebagai commonsense yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa- peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis.
Menurut Prof.Dr. Harsojo, ilmu-ilmu empiris baik ilmu-ilmu pengetahuan alam maupun ilmu-ilmu pengetahuan social, berdasarkan tujuannya dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
a. Ilmu-ilmu murni
b. Ilmu-ilmu terapan




1.3 Objek dan Sudut Pandangan Ilmu Pengetahuan

1) Objek
Dunia kita terbagi atas berbagai lapangan pengalaan yang masing-masing diliputi oleh ilmu pengetahuannya sendiri. Terdapatlah ilmu alam, ilmu jiwa, ilmu kedokteran, ilmu pekerjaan social, paedagogik dan sebagainya. Jati tampaklah asas perbedaannya yaitu :
a. Obyek atau lapangan ilmu pengetahuan itu
Akan tetapi itu belum cukup karena mungkin terjadi ada dua atau lebih ilmu pengetahuan yang mengenai obyek yang sama, padahal merupakan ilmu pengetahuan yang berbeda. Misalnya, ilmu jiwa, ilmu kedokteran, ilmu sosiologi, obyeknya yaitu manusia. Pada garis besarnya obyek atau lapangan ilmu pengetahuan itu ialah alam dan manusia.
b. Sudut pandangan
Untuk menerangkan ini lebih lanjut, maka kita harus memperhatikan, bagaimanakah obyek itu dipandang. Jadi asas perbedaan selanjutnya ialah sudut pandangan. Inilah yang membeda-bedakan antara ilmu pengetahuan, menetukan sifat-sifat ilmu dan metode yang dipakai. Misalnya ilmu kedokteran mempelajari manusia dilihat dari sudut tubuhnya, yaitu apakah sekadar sakit biasa dan disembuhkan.
Ilmu mendidik (paedagogik) mengenai manusia, sekadar belum dewasa dan harus dibimbing untuk mencapai kedewasaannya.
Mengapa sudut pandangan itu penting ? Sesungguhnya manusia itu adalah terbatas, dari berbagai barang-barang itu ia hanya dapat melihat satu sudut saja. Sebaliknya satu obyek dapat dipandang dari berbagai sudut. Mempelajari suatu obyek sampai habis-habisan justru berarti mempelajari dari berbagai sudut. Misalnya minyak tanah itu dapat dilihat dari susunannya, maka terjadilah ilmu kimia. Dapat juga dilihat dari sudut tempat terdapatnya, maka ini menjadi lapangan geologi. Dapat diperhatikan pentingnya bagi ekonomi Negara, maka timbullah ilmu ekonomi.

Dalm buku-buku ilmu pengetahuan obyek dan sudut pandangan itu telah memperoleh nama yang tetap. Jadi obyek dibedakan atas dua hal sebagi berikut :
a) Obyek material, yaitu obyek jika dilihat keseluruhannya
b) Obyek formal, yaitu obyek jika dipandang menurut suatu aspek atau sudut tertentu saja.

1.4 Pembagian Ilmu Pengetahuan
Sehubungan dengan adanya berbagai sumber, sifat-sifat, karakter dan susunan ilmu pengetahuan, maka dalam pandangan tentang ilmu pengetahuan itu orang mengutarakan pembagian ilmu pengetahuan.
Ini tergantung kepada cara dan tempat para ahli itu meninjaunya. Pada zaman purba dan abad pertengahan pembagian ilmu pengetahuan berdasarkan ‘artis liberalis” atau kesenian yang merdeka, yang terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Trivium atau tiga bagian ialah :
• Gramatika, bertujuan agar manusia dapat berbicara yang baik
• Dialektika, bertujuan agar manusia berpikir dengan baik, formal dan logis
• Retorika, bertujuan agar mansia dapat berbicara dengan baik.
b. Quadrivium, atau empat bagian ialah :
• Aritmatika, adalah ilmu bintang
• Geometrika, adalah ilmu ukur
• Musika, adalah ilmu musik
• Astronomia, adalah ilmu perbintangan
Menurut ilmu klasik, maka ilmu pengetahuan dibedakan atas :
1) Natural sciences
2) Social sciences
Ilmu pengetahuan juga bias diklasifikasikan menurut subyek dan obyeknya.
a. Menurut subyeknya
1) Teoritis
a) Nomotetis, yaitu ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan dimana saja.
b) Ideografis, yaitu ilmu yang mempelajari obyeknya dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang menyendiri.
2) Praktis
a) Normatif, yaitu ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan.
b) Positif, yaitu ilmu yang mengatakan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, mencapai hasil tertentu.

b. Menurut Obyeknya
1) Universal/umum : meliputi keseluruhan yang ada, seluruh hidup manusia.
2) Khusus : hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dari kehidupan manusia, jadi obyeknya terbatas. Inilah biasanya disebut Ilmu Pengetahuan. Ini diperinci lagi atas :
a) Ilmu-ilmu alam (natural sciences)
b) Ilmu pasti (Mathematics)
c) Ilmu-ilmu kerohanian/kebudayaan (social sciences)

1.5 Metode Ilmu Pengetahuan
Suatu pengujian ilmu pengetahuan yang cermat telah dilakukan seperti dalam fisika, astronomi dan psikologi, serta tidak hanya menggunakan satu macam metode saja. Misalnya ilmu pengetahuan sperti astronomi menggunakan observasi, ilmu pengetahuan kimia dan fisika menggunakan metode eksperimen.
1) Observasi
Beberapa ilmu sperti astronomi dan botani telah dikembangkan secara cermat dengan metode observasi. Didalam metode observasi melingkupi pengamatan indrawi seperti melihat, mendengar, menyentuh, meraba dan sebagainya. Observasi yang cermat sangat diperlukan didalam penelitian ilmiah. Ada beberapa kondisi-kondisi yang sangat penting untuk diketahui dalam melakukan observasi, yaiut :
a) Indra yang normal dan sehat
b) Kematangan mental
c) Alat-alat bantu fisik
d) Cara mengatur posisi, tempat atau kondisi yang memungkinkan observasi dapat dilakukan dengan cermat.
e) Pengetahuan lapangan.
2) Trial and error
Metode trial dan error telah dikenal secara universal dan tidak memerlukan penjelasan secara panjang lebar. Metode trial and error cenderung disebut learning by doing daripada disebut learning by thinking, semua itu dikemukakan dalam bentuk yang sederhana yang mengandung refleksi. Dalam berpikir reflectif pemecahannya diselesaikan dengan imajinasi. Dalam refleksi dan imajinasi mengecek mana yang cocok dan mana yang tidak, mana yang tepat dan mana yang tidak.
3) Metode eksperimen
Kegiatan eksperimen adalah berdasarkan pada prinsip metode penemuan sebab akibat dan pengujian hipotesis. Perkembangan yang sangat besar dalam penelitian ilmiah adalah kemungkinan ditemukannya teknik pengawasan, dan sekaligus digunakan dalam suatu percobaan dimana sipengamat megontrol kondisi-kondisi yang berhubungan dengan subyek yang ia pelajari. Ia kemudian memanipulasi kondisi-kondisi ini, pada suatu saat ia mengubah satu faktor tertentu, kemudian ia mencatat akibat-akibatnya.
4) Metode statistic
Istilah statistic berarti pengetahuan tentang mengumpulkan, menganalisis dan menggolongkan bilangan/data sebagai dasar induksi. Metode statistic telah ada sejak lama, yaitu membantu pemimpin dan penguasa mengumpulkan data tentang penduduk, kelahiran, kematian, kesehatan dan perpajakan.
Dengan statistic memungkinkan kita melihat berbagai proses yang tidak mungkin dapat kita lihat hanya melalui alat indra saja.
5) Metode sampling (pengambilan sampel)
Terjadinya sampling yaitu apabila kita mengambil beberapa anggota atau bilangan tertentu dari suatu kelas atau kelompok sebagai wakil dari keseluruhan kelompok tersebut, yaitu dengan tujuan bilamanakah satu sampel tersebut dapat mewakili secara keseluruhan atau tidak. Seandainya bahan yang akan kita uji itu menunjukkan kesamaan jenisnya melalui sebuah sampel dapatlah diperoleh hasil dengan kecepatan tinggi.
Seandainya beberapa perbedaan itu harus kita perhatikan, misalnya dalam pendapat umum, si peneliti harus lebih hati-hati lagi melihat apakah sampel itu sudah cukup representative atau belum. Ia harus memperhitungkan masak-masak dalam item-item seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lainnya.
6) Metode berpikir replektif
Metode yang telah dikemukakan di atas sebenarnya tidak terpisah dan bertentangan, melainkan saling berhubungan dan saling isi-mengisi antara yang satu dengan yang lainnya. Kenyataannya kita tidak mungkin mempergunakan metode metode secara terpisah satu sama lainnya. Pada umumnya kita dapat mengatakan bahwa ilmu merupakan suatu kumpulan terminology yang menunjukkan berbagai proses dan langkah, dimana berbagai pengetahuan itu disusun. Metode replective thinking pada umumnya melalui enam tahap, yaiut :
a. Adanya kesadaran kepada sesuatu permasalahan
b. Data yang diperoleh dan relevan yang harus dikumpulkan
c. Data yang terorganisir
d. Formulasi hipotesis
e. Deduksi harus berasal dari hipotesis
f. Pembuktian kebenaran verifikasi
Metode-metode lain yang disebutkan oleh Dr.Aripin Banasuru dalam bukunya, yaitu :
1) Penemuan Secara kebetulan
2) Penemuan “Coba” dan “Ralat”
3) Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan
4) Penemuan secara spekulatif
5) Penemuan kebenaran melalui cara berpikir kritis dan rasional
6) Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah.



2. Teori Kebenaran
Kebenaran merupakan objek pembicaraan yang menarik dalam ilmu filsafat. Itu sebabnya, banyak filsuf yang berupaya mengambil bagian untuk merumuskan teori kebenaran. Suria sumantri mengemukakan 3 teori kebenaran itu, yaitu :
a. Teori korespondensi
Teori korespondensi adalah keadaan benar itu apabila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan atau pendapat yang dimaksud. Suatu pengertian adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang diselaraskannya, yaitu apabila ia menyatakan apa adanya. Kebenaran adalah yang bersesuaian dengan fakta, yang berselaras dengan realitas, yang serasi dengan situasi actual.
b. Teori koherensi
Teori koherensi atau teori konsistensi beranggapan bahwa kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan fakta atau realita, tetapi atas hubungan antar putusan itu sendiri. Jadi, kebenaran diambil berdasarkan hubungan antara putusan yang baru dengan putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui dan akui kebenarannya terlebih dahulu.
c. Teori pragmatisme
Teori kebenaran pragmatism berasal dari kata pragma dalam bahasa yunani yang bermakna ‘yang dikerjakan’ atau ;yang dilakukan’. Kebenaran suatu ucapan atau teori semata-mata bergantung kepada asas manfaat.
Jenis kebenaran
• Kebenaran Epistemologikal adalah kebenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia
• Kebenaran Ontologikal adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada ataupun ditiadakan.
• Kebenaran Semantikal adalah kebenaran yang terdapat dan melekat didalam tutur kata dan bahasa.


Sifat kebenaran

Kebenaran menurut Surajiyo (2007:103-104) membedakan kebenaran menjadi 3 hal :
• Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan, bisa berupa : pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan agama.
• Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik atau bagaimana cara seseorang membangun pengetahuannya, apakah dibangun dengan pengindraan, rasio (akal pikir), intuisi atau keyakinan.
• Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan, seperti : bagaimana hubungan antara subjek dan objek, mana yang lebih dominan untuk membangun pengetahuan antara subjek dan objek.

Sifat-sifat kebenaran ilmiah
Pada umumnya dikenal dua kebenaran, yakni kebenaran empiris dan kebenaran logis. Kebenaran logis adalah kebenaran yang berdasarkan pada logis atau tidaknya suatu pernyataan. Kebenaran logis sangat bergantung pada kemampuan manusia untuk menalar., mencari hubungan antar pernyataan atau unsur yang dipertautankan. Kebenaran empiris didasarkan pada kesesuaian antara pernyataan dan fakta yang ada. Sifat dasar kebenaran sebagai berikut :

1) Struktur kebenaran ilmiah bersifat rasional-logis dari premis premis tertentu. Karena itu bersifat rasional, maka semua orang rasional dapat menggunakan akal budinya secara baik dan memahami kebenaran ilmiah ini.
2) Isi empiris. Kebenaran ilmiahperlu diuji dengan kenyataan yang ada yakni yang berfsifat empiris.
3) Sifat pragmatis. Pernyataan yang logis dan empiris harus bernilai atau bermanfaat untuk kehidupan manusia terutama dalam memecahkan persoalan kehidupannya.

3. Kekhilafan
Kekhilafan terjadi dalam ilmu pengetahuan karena kesalahan pengambilan, kesimpulan yang tidak runtut terhadap pengalaman pengalaman. Khilaf muncul karena adanya peranggapan atau pernyataan yang sudah dianggap benar secara umum. Kekhilafan erat hubungannya dengan pendapat Francis Bacon dengan teorinya yang terkenal idola yang tercermin dalam bentuk ilusi dan prejudice yang menyelewengkan pemikiran ilmiah. Idola itu dibaginya dalam empat bentuk, yaitu :
a. Idola teatri
Sesuatu yang sering dilihat oleh seseorang atau selalu tampak dalam kehidupan sehari-hari, lama kelamaan dianggap sebagai kebenaran
b. Idola fiori
Keadaan dalam pemikiran seseorang yang menyebabkan pikirannya tidak dapat berfungsi dengan baik, karena orang tersebut hanya melihat sesuatu dari segi bentuk luarnya saja.
c. Idola specus
Suatu idola yang diakibatkan oleh individualitas manusia. Seseorang seolah-olah berada dalam tempat yang gelap seperti dalam gua. Hal ini terjadi karena tidak didukung oleh lingkungan, pendidikan, dan karakter yangbaik, sehingga akibatnya selalu terkungkung dengan keterbatasan dirinya tidak memahami segala sesuatu dengan baik
d. Idola tribus
Idola yang diakibatkan oleh kodrat manusiawi sehingga orang yang terkena idola ini tidak dapat memahami apa yang dihadapinya.








C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Para ilmuwan dan filosof memiliki sesuatu yang rahasia untuk memperoleh pengetahuan yang tertutup untuk orang banyak. Kita semua menggunakan metode observasi, tetapi kaum ilmuwan lebih teliti lagi terutama dalam bidangnya. Kita semua juga menggunakan metode trial dan error, tetapi para ilmuwan lebih gigih lagi dalam melakukannya, dan mereka juga lebih hati-hati terhadap setiap kekeliruan.
Objek ilmu pengetahuan pada umumnya adalah alam, dan manusia. Dan para peneliti habis-habisan dalam memperlajari suatu objek ilmu tersebut sehingga bermunculan kebenaran-kebenaran hingga saat ini baik itu menggunakan teori korespondensi, koherensi, maupun pragmatism.
Para ilmuwan dan filosof memahami kebenaran suatu ilmu pengetahuan sehingga bermanfaat bagi kita sekarang ini.
2. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Periode Awal Klasik

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT. Berkat bimbingan serta petunjuk-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Periode Awal Klasik”. Kami menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing dalam mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
Meskipun pembuatan makalah ini telah selesai, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami masih mengharapkan bimbingan dari Dosen Pembimbing, serta kritik dan saran dari teman – teman sekalian.







Padangsidimpuan, April 2015

Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
BAB II
Pembahasan
A. Zayd Bin Ali ( 80-120H/699-738M) 4
B. Abu Hanifa ( 80-150H/699-767M ) 5
C. Abu Yusuf (113-182H/731-798M) 6
D. Muhammad Bin Hasan Asy Sayibani (132-183H/750-804M) 9
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan 14
B. Kritik dan Saran 14
Daftar Pustaka










BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Islam, prinsip utama dalam kehidupan umat manusia adalah Allah swt merupakan Zat Yang Maha Esa. Begitu juga dengan kegiatan perekonomian suatu Negara haruslah berdasarkan syari’at yang sudah ditentukan dalam agama islam.
Kontribusi kaum muslimin yang sangat besar terhadap kelangsungan dan perkembangan pemikiran ekonomi pada khususnya dan peradaban dunia pada umumnya, telah diabaikan oleh para ilmuwan Barat. Dalam kesempatan pembuatan makalah ini kami akan membahas tentang sejarah pemikiran ekonomi Zaid bin Ali, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan as-Syaibani.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dan apa pemikiran ekonomi Zaid bin Ali ?
2. Bagaimana dan apa pemikiran ekonomi Abu Hanifah ?
3. Bagaimana dan apa pemikiran ekonomi Abu Yusuf ?
4. Bagaimana dan apa pemikiran ekonomi Asy Syaibani ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pemikiran ekonomi Zaid bin Ali
2. Mengetahui dan memahami pemikiran ekonomi Abu Hanifah
3. Mengetahui dan memahami pemikiran ekonomi Abu Yusuf
4. Mengetahui dan memahami pemikiran ekonomi Asy Syaibani











BAB II
PEMBAHASAN

A. Zayd Bin Ali ( 80-120H/699-738M)
Cucu Imam Husain ini adalah salah satu ahli fiqh yang paling terkenal di madinah, tempat ahli fiqh terkemuka seperti Abu Hanifa mendapat penghargaan tinggi. Beberapa pandangan dan pengetahuaannya tentang isu-isu ekonomi dipaparkan oleh Abu Zahra. Zaid membolehkan penjualan suatu komoditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga tunai. Abu Zahra membahas alasan pembolehan tersebut secara rasional. Pandangannya yang berhubungan dengan isu tersebut dianggap sangat berharga.
Mereka yang tidak membolehkan harga yang ditangguhkan pembayarannya lebih dari pembayaran secara tunai, berargumen bahwa perbedaan tersebut adalah riba sebagaimana halnya penambahan pembayaran dalam penundaan pengembalian pinjaman. Setiap penambahan terhadap penundaan pembayaran adalah riba. Tidak ada perbedaan antara mengucapkan
“ Engkau membayarnya sekarang atau membayar lebih sebagai pengganti penundaan.Menjual pada tingkat harga yang lebih tinggi daripada tunai karena penundaan pembayaran adalah sama itu adalah riba”
Prinsipnya jenis tranksaksi barang atau jasa yang halal kalau didasarkan atas suka sama suka diperbolehkan. Sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nisaa’ ayat 29 yang artinya
“ Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu” (Q.S an-Nisaa’ : 29)
Abu Zahra lebih jauh menyelidiki bahwa mereka yang mengizinkan suatu harga yang lebih tinggi dalam kasus penjualan dengan kredit beralasan bahwa hal tersebut tidak dapat membuktikan kelebihan harga terhadap waktu. Seseorang menjual dengan cara kredit pada harga yang lebih rendah dari harga belinya, dalam usaha untuk menghabiskan persediaannya dan mendapatkan cash karena diperkirakan harga pasar akan jatuh (turun) di masa depan.
Hal yang terpenting dari permasalahan ini adalah bahwa dalam syari’ah setiap kontrak baik buruknya ditentukan oleh kontrak itu sendiri, tidak dihubungkan dengan kontrak lain. Kontrak jual beli yang pembayarannya ditangguhkan adalah suatu kontrak tersendiri dan memiliki hak sendiri untuk diperiksa apakah adil atau tidak, tanpa dihubungkan dengan kontrak lain. Pemeriksaan yang demikian akan membuktikan kontrak tersebut benar atau tidak. Adalah fakta bahwa dalam suatu kontrak yang terpisah harga yang dibayar tunai menjadi lebih rendah. Hal itu tidak mempengaruhi keabsahan kontrak yang disebutkan diatas, karena itu adalah dua kontrak yang independen berbeda satu sama lain.

B. Abu hanifa ( 80-150H/699-767M )
Abu Hanifa Al- Nu’man Ibn Sabit Bin Zauti, ahli hukum agama islam di lahirkan di Kufa pada 669 M semasa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan. Abu Hanifa lebih di kenal sebagai Imam Madzhab hukum yang sangat rasionalistis dan di kenal sebagai penjahit pakaian atau taylor dan pedagang dari Kufah, Iraq. Ia seorang non- Arab keturunan Persia. Kakeknya Zauti mengenalkan Sabit kepada Sayyidina Ali. Abu Hanifa mengalami pemerintahan sepuluh Khalifah Umayyah, termasuk Umar bin Abdul Aziz yang bertahta ketika Abu Hanifa baru berusia 18 tahun. Abu Hanifa juga melihat dua Khalifah Abbasiyah, Saffah dan Mansur. Kesibukan Abu Hanifa terutama pada kegiatan perdagangan, ia terkenal sangat jujur.
Abu Hanifa meninggal pada tahun 150 H, tahun di masa Imam Syafi’i lahir. Beliau di makamkan di pemakaman umum khaizaran. Ikut meninggalkan beberapa karya tulis, antara lain al – Makharif fi al – Fiqih, al- musnad , sebuah kitab hadits yang di kumpulkan oleh muridnya.
Pemikiran Abu Hanifa tentang Ekonomi Islam
1. Salam
Konsep salam menurut Abu Hanifa yaitu suatu bentuk transaksi di mana antara pihak penjual dan pembeli sepakat bila barang yang dibeli dikirimkan setelah dibayar secara tunai pada waktu kontrak disepakati.Abu Hanifa mengkritik kontrak tersebut yang cenderung mengarah kepada perselisihan antara yang memesan barang dengan cara membayar terlebih dahulu, dengan orang yang membelikan barang. Beliau mencoba menghilangkan perselisihan ini dengan merinci lebih jauh apa yang harus diketahui dan dinyatakan dengan jelas di dalam kontrak, seperti jenis komoditi, kualitas, waktu, dan tempat pengiriman.Beliau memberikan persyaratan bahwa komoditi tersebut harus tersedia di pasar selama waktu kontrak dan pengiriman.
2. Murabahah
Untuk menghilangkan ambiguitas dan perselisihan dalam masalah bertransaksi beliau memberikan contoh murabahah dalam jual- beli. Murabahah yaitu penjualan dengan suatu persentase penaikan harga yang disepakati terhadap harga pembelian pembayaran yang di angsur. Pengalaman Abu Hanifa di bidang perdagangan menjadikan beliau dapat menentukan mekanisme yang lebih adil dalam transaksi ini dan transaksi sejenis.
3. Muzara’ah
Abu hanifa sangat perhatian pada orang – orang lemah. Abu Hanifa membebaskan kewajiban membayar zakat bagi pemilik harta yang dililit utang. Beliau tidak memperbolehkan pembagian panen ( muzara’ah ) dari penggarap kepada pemilik tanah dalam kasus tanah tidak menghasilkan apapun. Hal ini dilakukan untuk untuk melindungi para penggarap yang umumnya orang lemah.

C. Abu Yusuf (113-182H/731-798M)
Abu Yusuf yang dilahirkan pada tahun 113 H dan wafat pada tahun 182 H, ia pernah tinggal di kufah dan di Baghdad. Nama lengkapnya adalah Ya’qub bin Ibrahim bin Habib al-anshari lahir di kufah pada tahun 113 H. Nasab keturunan beliau masih merupakan keturunan dari kaum anshar (pemeluk islam pertama dan kelompok penolong Nabi SAW di Madinah). Sehingga kata-kata al-Anshari pada namanya merupakan nisbah dari sebutan nasab tersebut.
Ia memiliki minat yang besar terhadap ilmu, hal ini dibuktikannya dengan banyaknya kajian ia pahami. Pendidikannya dimulai dari belajar hadits dari beberapa tokoh.Ia juga ahli dalam bidang fiqh. Berkaitan dengan ini Abu Hanifah membiayai seluruh keperluan pendidikannya, bahkan biaya hidup keluarganya. Meskipun ia sebagai murid Abu hanifah, ia tidak sepenuhnya mengambil pendapat Abu Hanifah.
Abu Yusuf dikenal sebagai Qadi (hakim), bahkan Qadi al-Qudah, hakim agung, sebuah jabatan tertinggi dalam lembaga peradilan pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid.


Pemikiran Abu Yusuf tentang Ekonomi Islam
1. Kebijakan Fiskal
Abu Yusuf dikenal perhatiaannya atas keuangan umum serta perhatiaannya pada peran Negara, pekerjaan umum, dan perkembangan pertanian. Subjek utama Abu Yusuf adalah perpajakan dan tanggungjawab ekonomi dari Negara. Sumbangannya terletak pada pembuktian keunggulan pajak berimbang terhadap system pungutan tetap atas tanah, keduanya ditinjau dari segi pandangan dan keadilan.
2. Keuangan Publik
a. Ghanimah
Ghanimah adalah segala sesuatu yang dikuasai oleh kaum muslim dari harta orang kafir melalui peperangan.
Dikatakan Abu Yusuf bahwa ghaminah merupakan sumber pemasukan Negara. Pemasukan dari ghanimah tetap ada dan menjadi bagian yang penting dalam keuangan publik.Akan tetapi, karena sifatnya yang tidak rutin, maka pos ini dapat digolongkan sebagai pemasukan yang tidak tetap bagi Negara.
b. Zakat
Diantara objek pajak yang menjadi perhatiannya adalah : pertama, zakat pertanian. Jumlah pembayaran zakat pertanian adalah sebesar usyr yaitu 10% dan 5%, tergantung dari jenis tanah dan irigasi. Yang termasuk kategori tanah ‘usryiyah menurut abu yusuf adalah :
1. Lahan yang termasuk jazirah arab, meliputi hijaz, makkah, madinah dan yaman.
2. Tanah tandus / mati yag dihidupkan kembali oleh orang islam.
3. Setiap tanah taklukan yang dibagikan kepada tentara yang ikut berperang, seperti kasus tanah khaibar
4. Tanah yang diberikan kepada orang islam, seperti tanah yang dibagikan melalui institusi iqta kepada orang-orang yang berjasa bagi Negara.
5. Tanah yang dimiliki oleh orang islam dari Negara, seperti tanah sebelumnya dimiliki oleh raja-raja Persia dan keluarganya, atau tanah yang ditinggalkan oleh musuh yang terbunuh atau melahirkan diri dari peperagan.
Objek zakat yang menjadi perhatiannya adalah zakat dari hasil mineral atau barang tambang lainnya.Abu yusuf dan ulama hanafiyah berpendapat bahwa standar zakat untuk barang-barang tersebut, tarifnya seperti ganimah 1/5 atau 20% dari total produksi.
c. Faiy’
Fay’ adalah segala sesuatu yag dikuasai kaum muslimin dari harta orang kafir tanpa peperangan, temasuk harta yang mengikutinya, yaitu kharaj tanah tersebut, jizyah perorangan dan usyr dari perdagangan.
Semua harta fay’ dan harta- harta yang mengikutinya berupa kharaj, jizyah dan usyr merupaka harta yang boleh dimanfaatkan oleh kaum muslimin dan disimpan dalam Bait Al-Mal, semuanya termasuk kategori pajak dan merupakan sumber pendapatan tetap bagi Negara, harta tersebut dapat dibelanjakan untuk memelihara dan mewujudkan kemaslahatan Umat.
3. Jizyah
Jizyah adalah pajak yang harus dibayar oelh penduduk non muslim yang tinggal dan dilindungi dalam sebuah Negara Islam. Rasululloh menetapkan jizyah melalui sahabatnya Muad Bin Jahal ketika diutus ke yaman, sebanyak 1 dinar setiap orang yang sudah baligh.
4. Usyr
Usyr merupakan hak kaum muslim yang diambil dari harta perdagangan ahl jimmah dan penduduk kaum harbi yang melewati perbatasan Negara islam. Usyr dibayar dengan cash atau barang. Abu yusuf, melaporka bahwa abu musa al- as’ari, salah seorang gurbernur, pernah menulis kepada khalifah umar bahwa para pedagang muslim dikenakan bea dengan tarif sepersepuluh di tanah – tanah harbi. Khalifah umar menasehatinya untuk melakuka tiga hal yang sama dengan menarik bea dari mereka seperti yang mereka lakukan kepada pedagang muslim.
Tarif usyr ditetapkan sesuai dengan status pedagang. Jika ia muslim maka ia akan dikenakan zakat pedagang sebesar 2,5% dari total barang yang dibawanya. Sedangkan ahl jimah dikenakan tariff 5%, kafir harbi, dikenakan tariff 10%. Selain itu, kafir harbi dikenakan bea sebanyak kedatangan mereka ke Negara islam dengan barang yang sama tetapi, bagi pedagang muslim dan pedagang ahl jimmah bea hanya dikenakan sekali dalam setahun
Dalam pengumpulan bea, abu yusuf mensyaratkan dua hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, barang-barang tersebut haruslah barang-barang yang dimaksudkan untuk diperdagangkan.Kedua, nilai barang yang dibawa tidak kurang dari 200 dirham.
5. Kharaj
Kharaj adalah pajak tanah yang dikuasai oleh kaum Muslim, baik karena peperangan maupun karena pemiliknya mengadakan perjanjian damai dengan pasukan muslim. Mereka tetap menjadi pemilik sah dari tanah-tanahnya tetapi dengan membayar kharaj sejumlah tertentu kepda baitulmal.

D. Muhammad Bin Hasan Asy Sayibani (132-183H/750-804M)
Nama lengkap Al-Syaibani adalah Abu Abdillah Muhammad bin al-Hasan bin Farqad al-Syaibani. Beliau lahir pada tahun 132 H (750M) di kota Wasith, Ibu Kota Iraq pada masa akhir pemerintahan Bani Umawiyyah. Ayahnya berasal dari negeri Syaiban di wilayah jazirah Arab. Di kota Kufah ia belajar fikih, sastra, bahasa dan hadits kepada para ulama setempat, seperti Mus’ar bin Kadam, Sufyuan Tsauri, Umar bin Dzar dan Malik bin Maghul. Pada periode ini pula, Al-Syaibani yang baru berusia 14 tahun berguru kepada Abu Hanifah selama 4 tahun. Setelah itu ia berguru kepada Abu yusuf, salah seorang murid terkemuka dan pengganti Abu Hanifah, hingga keduanya tercatat sebagai penyebar mazhab Hanafi.
Dalam menuntut ilmu, Al-Syaibani tidak hanya berinteraksi dengan para ulama ahl al-ra’yi, tetapi juga ulama ahl al-hadits. Ia layaknya para ulama terdahulu, berkelana ke berbagai tempat, seperti Madinah, Makkah, Syria, Basrah dan Khurasan untuk belajar kepada para ulama besar, seperti Malik bin Anas, Sufyan bin ‘Uyainah dan Auza;i. ia juga pernah bertemu dengan Al-Syafi’I ketika belajar al-Muwatta pada Malik bin Anas. Hal tersebut memberikan nuansa baru dalam pemikiran fiqihnya.
Setelah memperoleh ilmu yang memadai, Al-Syaibani kembali ke Baghdad yang pada saat itu telah berada dalam kekuasaan Daulah Bani Abbasiyah. Di tempat ini ia mempunyai peranan yang penting dalam majelis ulama dan kerap didatangi para penuntut ilmu. Hal tersebut semakin mempermudahnya dalam mengembangkan mazhab Hanafi, apalagi ditunjang kebijakan pemerintah saat itu yang menetapkan mazhab Hanafi sebagai mazhab Negara.
Akibat keluasan ilmunya, Khalifah Harun Al-Rasyid mengangkatnya sebagai hakim di kota Riqqah, Irak. Namun, tugas ini hanya berlangsung singkat karena ia kemudian mengundurkan diri untuk lebih berkonsentrasi pada pengajaran dan penulisan fiqih. Al-Syaibani meninggal dunia pada tahun 189H (804M) di kota al-Ray, dekat Teheran, dalam usia 58 tahun.
Pemikiran Asy Syaibani tentang Ekonomi Islam
Pemikiran ekonomi Al-Syaibani dapat dilihat pada Kitab al-Kasb yaitu sebuah kitab yang lahir sebagai respon beliau terhadap sikap Zuhud yang tumbuh dan berkembang pada abad kedua Hijriyah. Secara keseluruhan, kitab ini mengungkapkan kajian mikro ekonomi yang bekisar pada teori Kasb (pendapatan) dan sumber-sumbernya serta pedoman prilaku produksi dan konsumsi. Kitab ini merupakan kitab pertama di dunia Islam yang membahas permasalahan ini. Dr. al-Janidal menyebut al-Syaibani sebagai salah satu perintis ilmu ekonomi dalam islam.
Hal yang dibahas Al-syaibani antara lain:
1. Al-Kasb (kerja)
Kerja merupakan hal yang paling penting untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Allah telah menjadikan dunia ini dengan berbagai ciptaannya temasuk manusia. Manusia diciptakan sebagai khalifah dan bekerja keras untuk memenuhi kehidupanya. Dan manusia disuruh menyebar untuk mencari karunia Allah. Menurut Al-Syaibani al-Kasb (kerja) yaitu sebagai mencari perolehan harta melaui berbagai cara yang halal. Dalam ilmu ekonomi, aktivitas ini termasuk dalam aktivitas produksi.

Dalam ekonomi islam berbeda dengan aktivitas produksi dalam ekonomi konvensional. Perbedaannya adalah kalau dalam ekonomi islam, tidak semua aktivitas yang menghasilkan barang atua jasa disebut sebagai aktivitas produksi, karena aktivitas produksi sangat erat terkait dengan halal haramnya sesuatu barang atau jasa dan cara memperolehnya. Maksudnya aktivitas menghasilkan barang dan jasa yang halal saja yang dapat disebut sebagai aktivitas produksi. Dalam memproduksi, kita harus mengetahui apa produk yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi barang tersebut, apa tujuan dari produk yang diproduksikan, dan kepada siapa produk akan dituju. Itu semua harus kita ketahui agar terhindar dari produksi yang dilarang oleh islam.
Produksi barang atau jasa dalam ilmu ekonomi yaitu barang atau jasa yang mempunyai utilitas (nilai guna). Dalam islam, barang dan jasa mempunyai nilai guna jika dan hanya mengandung kemaslahatan. Imam asy-Syatibi mengatakan kemaslahatan hanya dapat dicapai dengan memelihara ilmu unsur pokok kehidupan yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Konsep maslahat merupakan kosep yang objektif terhadap prilaku produsen karena ditentukan oleh tujuan (maqashid) syari’ah yaitu memelihara kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Sedang kosep ekonomi konvensional menganggap bahwa suatu barang dan jasa mempunyai nilai guna selama masih ada orang yang menginginkannya. Maksudnya dalam ekonomi konvensional, nilai guna suatu barang atau jasa ditentukan oleh keinginan (wants) orang per orang dan ini bersifat subyektif tanpa menghiraukan akhirat. Dan tidak tau halal atau haram produk tersebut.
Dalam pandangan islam, aktivitas produksi merupakan bagian dari kewajiban akan ‘Imarul Kaum, yaitu menciptakan kemakmuran semesta untuk semua makhluk. Asy-Syaibani menegaskan kerja merupakan unsur utama produksi mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan karena menunjang pelaksanaan ibadah kepada Allah AWT dan karenanya hukum bekerja adalah wajib. Ada dalil-dalil yang menegaskannya, yaitu:
a. Firman Allah QS. Al-Jumu’ah ayat 10
Artinya: “apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.
b. Hadits Rasulullah Saw,
“ Mencari pendapatan adalah wajib bagi setiap muslim.”
c. Amirul Mukminin Umar ibn al-Khattab r. a.
Lebih mengutamakan derajat kerja daripada jihad. Sayyidina Umar menyatakan, dirinya lebih menyukai meninggal pada saat berusaha mencari sebagian karunia Allah Swt di muka bumi daripada terbunuh di medan perang, karena Allah Swt mendahulukan orang-orang yang mencari sebagian karunia-Nya daripada para mujahidin melalui firman-Nya: “Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah….”( QS. Al-Muzammil: 20).

2. Kekayaan dan Kefakiran
Menurut Al Syaibani sekalipun banyak dalil yang menunjukkan keutamaan sifat-sifat kaya, sifat-sifat fakir mempunyai kedudukan yang lebih tinggi. Ia menyatakan bahwa apabila manusia telah merasa cukup dari apa yang dibutuhkan kemudian bergegas pada kebajikan, sehingga mencurahkan perhatian pada urusan akhiratnya, adalah lebih baik bagi mereka.
Sifat-sifat fakir diartikannya sebagai kondisi yang cukup (kifayah), bukan kondisi meminta-minta (kafalah). Di sisi lain, ia berpendapat bahwa sifat-sifat kaya berpotensi membawa pemiliknya hidup dalam kemewahan. Sekalipun begitu, ia tidak menentang gaya hidup yang lebih dari cukup selama kelebihan tersebut hanya digunakan untuk kebaikan.

3. Klasifikasi Usaha-usaha perekonomian
Menurut Al-syaibani, usaha-usaha perekonomian terbagi atas empat macam, yaitu sewa-menyewa, perdagangan, pertanian, dan perindustrian. Sedangkan para ekonom kontemporer membagi menjadi tiga, yaitu pertanian, perindustrian, dan jasa. Menurut para ulama tersebut usaha jasa meliputi usaha perdagangan. Diantara keempat usaha perekonomian tersebut, Al-Syaibani lebih mengutamakan usaha pertanian dari usaha lain. Menurutnya, pertanian memproduksi berbagai kebutuhan dasar manusia yang sangat menunjang dalam melaksakan berbagai kewajibannya. Dalam perekonomian, pertanian merupakan suatu usaha yang mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dari segihukum, Al-Syaibani membagi usaha-usaha perekonomian menjadi dua, yaitu fardu kifayah dan fardu ‘ain. Berbagai usaha perekonomian dihukum fardu kifayah apabila telah ada orang yang mengusahakannya atau menjalankannya, roda perekonomian akan terus berjalan dan jika tidak seorang pun yang menjalankannya, tata roda perekonomian akan hancur berantakan yang berdampak pada semakin banyaknya orang yang hidup dalam kesengsaraan.
Barbagai usaha perekonomian dihukum fardu ‘ain karena usaha-usaha perekonomian itu mutlak dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan orang-orang yang ditanggunganya. Bila tidak dilakukan usaha-usaha perekonomian, akan menimbulkan kebinasaan bagi dirinya dan tanggungannya.

4. Kebutuhan-kebutuhan Ekonomi
Al Syaibani mengatakan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan anak-anak Adam sebagai suatu ciptaan yang tubuhnya tidak akan berdiri kecuali dengan empat perkara yaitu makan, minum ,pakaian, dan tempat tinggal. Para ekonom yang lain mengatakan bahwa keempat hal ini adalah tema ekonomi.

5. Spesialisasi dan Distribusi Pekerjaan
Al-syaibani menyatakan bahwa manusia dalam hidupnya selalu membutuhkan yang lain. Manusia tidak akan bisa hidup sendirian tanpa memerlukan orang lain. Seseorang tidak akan menguasai pengetahuan semua hal yang dibutuhkan sepanjang hidupnya dan manusia berusaha keras, usia akan membatasi dirinya. Oleh karena itu, Allah SWT memberi kemudahan pada setiap orang untuk menguasai pengetahuan salah satu diantaranya, Allah tidak akan mempersulit makhluknya yang mau berusaha tetapi akan memberikan jalan atau petunjuk untuk dirinya. sehingga manusia dapat bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah SWT berfiman dalam surat az-Zukhruf ayat 32
Artinya: “dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajad,”
Dan Allah berfirman dalam Qur’an surat al-Maidah ayat : 2
Artinya: “dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa…”
Rasulullah saw bersabda:
“ sesungguhnya Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya tersebut menolong saudara muslimnya.” (HR Bukhari-Muslim)
Selain itu Al-syaibani menyatakan bahwa apabila seseorang bekerja dengan niat melaksanakan ketaatan kepada-Nya atau membantu suadaranya tersebut niscaya akan diberi ganjaran sesuai dengan niatnya. Dengan demikian, distribusi pekerjaan seperti di atas merupakan objek ekonomi yang mempunyai dua aspek secara bersamaan, yaitu aspek religius dan aspek ekonomis.
















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

a. Zayd Bin Ali
Zayd bin ali menyumbangkan pemikiran ekonomi yaitu pada hal pembelian barang secara kredit atau tunai. Ia membolehkan pembelian barang secara kredit maupun secara kontan. Dan jika pembelian dilakukan secara kredit dilarang untuk memberikan biaya terhadap tunggakan pelunasan, karena ini sama dengan RIBA.
b. Abu Hanifah
Pemikiran ekonomi Abu hanifah yaitu pada jual beli salam, yaitu abu hanifah ingin menghilangkan rasa perselisihan terhadap kedua belah pihak dengan menyatakan dengan jelas semua persyaratan dan biaya di dalam kontrak jual beli tersebut. Begitu juga dengan murabahah. Dan Abu hanifah membebaskan pajak terhadap orang miskin yang terlilit hutang
c. Abu Yusuf
Abu yusuf banyak mengatur tentang pajak baik itu tanah maupun pertanian, ia juga dikenal baik dalam kebijakan fiscal yaitu dengan mengganti sistim pajak waziyah dengan sistim pajak proporsional.
d. Asy Syaibani
Asy syaibani mengutamakan sistim kerja terhadap masyarakat muslim, karena Allah telah menciptakan bumi dan isinya maka hendaknya manusia mencari nafkah untuk hidup. Ia juga mengatakan untuk segera berbuat kebajikan jika harta yang diperoleh sudah cukup. Dan ia juga tidak menyangkal hidup dalam kemewahan asal digunakan dalam kebaikan.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.

AKUNTANSI MURABAHAH

A. PENDAHULUAN
Suatu perekonomian negara yang dikatakan sehat dan stabil jika dilihat dari tiga unsur sistem keuangan negara yaitu sistem moneter, sistem perbankan dan sistem keuangan lembaga buka bank. Salah satu faktor yang mendorong untuk penumbuhan ekonomi suatu negara, maka ketiga sistem tersebut harus berjalan dengan baik. Oleh karena itu peranan perbankan menjadi sangat penting. Berdasarkan pengaruh dari krisis keuangan global yang terjadi kemarin bank syariah mampu bertahan dibanding bank konvensional yang mengalami dampak dari krisis global tersebut, sehingga pada saat ini banyak ilmuan yang melirik untuk menggunakan sistem ekonomi syariah yang di pakai di bank syariah. Salah satu pembiayaan yang ada di bank syariah adalah pembiayaan murabahah, yaitu prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakai bersama. Untuk memudahkan pihak-pihak yang berkencimpung dalam perlakuan ekonomi dibutuhkan suatu sistem keuangan yang dapat memudahkan pihak-pihak yang akan memakainya.
Akuntansi secara umum mempunyai fungsi untuk memberikan informasi khususnya yang bersifat keuangan sebagai bahan dasar dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak tertentu yang membutuhkannya. Oleh karena itu laporan keuangan yang akan dijadikan sebagai alat informasi tersebut harus sesuai dengan standar laporan keuangan yang tidak terlepas dari cara pandang masyarakat. Ikatan Akuntan Indonesia pun sejauh ini telah menerbitkan enam standar terkait dengan akuntansi syariah,salah satunya adalah PSAK (penyajian dan pengungkapan laporan keuangan entitas syariah) 102 (Murabahah)









B. PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Transaksi Murabahah
Murabahah adalah jual beli barang pada harga pokok perolehan barang dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak penjual dengan pihak pembeli barang. Perbedaan yang tampak pada jual beli murabahah adalah penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang dan kemudian terjadi negosiasi keuntungan yang akhirnya disepakati kedua belah pihak. Pada prinsipnya, kerelaan kedua belah pihak merupakan unsur yang penting dalam proses murabahah.
Pada perjanjian murabahah, pihak penjual membiayai pembelian barang yang dibutuhkan oleh pembeli. Sebagai contoh, transaksi murabahah yang dilakukan di Bank Syari’ah, bank akan membelikan barang yang dibutuhkan nasabah dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan atau mark-up.
Gambar 1.1 Skema transaksi murabahah
(1) Negosiasi

(2) Akad Jual Beli

(6) Bayar
(3) Beli Barang (5) Kirim dokumen



(4) Kirim

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui alur transaksi murabahah sebagai berikut :
Pertama, dimulai dari pengajuan pembelian barang oleh nasabah. Pada saat itu, nasabah menegosiasikan harga barang., margin, jangka waktu pembayaran, dan besar angsuran perbulan.
Kedua, Bank sebagai penjual selanjutnya mempelajari kemampuan nasabah dalam membayar piutang murabahah. Apabila rencana pembelian barang tersebut disepakati oleh kedua belah pihak, maka dibuatlah akad murabahah. Isi akad murabahah setidaknya mencakup berbagai hal agar rukun murabahah dipenuhi dalam transaksi jual beli yang dilakukan.
Ketiga, setelah akad disepakati pada murabahah dengan pesanan, bank selanjutnya melakukan pembelian barang kepada pemasok. Akan tetapi pada murabahah tanpa pesanan, bank dapat langsung menyerahkan barang kepada nasabah karena telah memilikinya terlebih dahulu. Pembelian barang pada pemasok dalam murabahah dengan pesanan dapat diwakilkan kepada nasabah atas nama bank. Dokumen pembelian barang tersebut diserahkan oleh pemasok kepada bank.
Keempat, barang yang diinginkan oleh pembeli selanjutnya diantar oleh pemasok kepada nasabah pembeli.
Kelima, setelah menerima barang, nasabah pembeli selanjutnya membayar kepada bank. Pembayaran kepada bank biasanya dilakukan dengan cara mencicil sejumlah uang tertentu selama jangka waktu yang disepakati.
2. Landasan fiqh dan Fatwa DSN tentang transaksi Murabahah
a. Al-Qur’an
يَا اَيُهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا لاَ تَأْ كُلُوا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَ أَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ .....(النساء/٤:٢٩)
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengna jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu..." (An-Nisa/4: 29)

...وَاَحَلَ الله ُالْبَيْعَ وَحَرَمَ الرِّباَ... (البقرة/٢:٢٧٥)
“...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (Al Baqarah/2: 275)

b. Al-Hadits

عَنْ سُهَيْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النبَِّيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلََّمَ قَالَ : ثَلاَثَ فِيْهِنَّ اْلبَرْكَةُ : اَلْبَيْعُ إِلَى أَجَلٍ وَاْلمُقَارَضَةُ وَخَلْطُ الْبُرِّ بِالشَّعِيْرِ لِلْبَيْتِ لاَ لِلْبَيْعِ (رواه ابن ما جه)

Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah dengan sanad dhaif)
c. Ketentuan hukum dalam FATWA DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang MURABAHAH ini adalah sebagai berikut :
Pertama : Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syari’ah:
 Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
 Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari’ah Islam.
 Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.
 Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
 Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
 Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
 Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
 Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
 Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.
Kedua : Ketentuan Murabahah kepada Nasabah:
 Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu barang atau aset kepada bank.
 Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang.
 Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima (membeli)-nya sesuai dengan janji yang telah disepakatinya, karena secara hukum janji tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.
 Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.
 Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.
 Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.
Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka
 Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga.
 b. Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.
Ketiga : Jaminan dalam Murabahah
 Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya.
 Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang.
Keempat : Utang dalam Murabahah:
 Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank.
 Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.
 Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan utangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan.
Kelima : Penundaan Pembayaran dalam Murabahah:
 Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian utangnya.
 Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
Keenam : Bangkrut dalam Murabahah:
 Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan utangnya, bank harus menunda tagihan utang sampai ia menjadi sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan.

3. Perlakuan Akuntansi Murabahah dalam PSAK 102
PSAK No.102 merupakan sistem akuntansi yang melihat bagaimana proses pencataan terhadap produk pembiayaan yang memakai sistem jual beli dari pihak-pihak yang terkait menjadi sistem akuntansi yang dipakai di lembaga syariah.
a. Akuntansi untuk penjualan
 Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan
(D) Aset Murabahah xxx
(K) Kas xxx
 Untuk murabahah pesanan meningkat, pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah dinilai sebesar biaya perolehan dan jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah, penurunan nilai terebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset. Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan mengikat, maka jurnalnya:

(D) Beban penurunan nilai xxx
(K) Aset Murabahah xxx
Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan tidak mengikat, maka jurnalnya
(D) Kerugian penurunan nilai xxx
(K) Aset murabahah xxx
 Pengakuan keuntungan murabahah:
a. jika penjualan dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa, angsuran murabahah tidak melebihi 1 periode laporan keuangan, maka murabahah diakui pada saat terjadinya akad murabahah:
(D) Kas xxx
(D) Piutang Murabahah xxx
(K) Aset Murabahah xxx
(K) Keuntungan xxx
b. Namun apabila angsuran lebih dari satu periode maka perlakuannya adalah sebagai berikut:
1) Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila resiko penagihannya kecil, maka dicatat dengan cara yang sama pada butir a.
2) Keutungan diakui secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah, metode ini digunakan untuk transaksi murabahah tangguh dimana ada resiko piutang tidak tertagih relatif besar dan / beban untuk mengelolah dan menagih piutang yang re;latif besar, maka jurnalnya:
(D) Piutang Murabahah xxx
(K) aset murabahah xxx
(K) Keuntungan tangguhan xxx
Pada saat penerimaan angsuran:
(D) Kas xxx
(K) Piutang Murabahah xxx
(D) Keuntungan tangguhan xxx
(K) Keuntungan xxx
3) Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih, metode ini digunakan untuk transaksi murabahah tangguh dimana resiko piutang tidak tertagih dan beban pengelolaan piutang serta penagihannya cukup besar. Pencatatanya sama dengan poin 2, hanya saja jurnal pengakuan keuntungan dibuat saat seluruh piutang telah salesai ditagih.
 Pada saat akad murabahah piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi sama dengan akuntansi konvensional, Yaitu: saldo piutang – penyisihan kerugian piutang. Jurnal untuk penyisihan piutang tak tertagih:
(D) Beban Piutang tak tertagih xxx
(K) Penyisihan piutang tak tertagih xxx
b. Akuntansi untuk pembeli
1. Uang muka
Pembeli membayarkan uang muka.
(D) Uang muka xxx
(K) Kas xxx
Jika sudah memberikan uag muka, maka ketika penyerahan barang jurnalnya:
(D) Aset xxx
(D) Beban murabahah tangguhan xxx
(K) uang muka xxx
(K) Utang Murabahah xxx
Jika pembeli membatalkan dan dikenakan biaya, maka diakui sebagai kerugian. Apabila biaya yang dikenakan lebih kecil dari uang muka, maka jurnalnya:
(D) Kas xxx
(D) Kerugian xxx
(K) uang muka xxx
Sedangkan biaya yang dikenakan lebih besar dari uang muka, maka jurnalnya:
(D) Kerugian xxx
(K) Uang muka xxx
(K) Kas atau uatang xxx
Pengakuan dan pengukuran urbun(uang muka) adalah sebagai berikut :
a. Urbun diakui sebagai uang muka pembeli sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterima.
b. Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang.
c. Jika barang batal dibeli oleh nasabah maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh bank.
2. Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya perolehan murabahah tunai. (apabila tidak ada uang muka).
Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai utang murabahah sebesar harga beli yang disepakati(jumlahyang wajib dibayarkan). Selisih antara harga beli yang disepakati dengan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah tangguhan. Jurnalnya:
(D) Aset xxx
(D) Beban murabahah tangguhan xxx
(K) Utang murabahah xxx

4. Penyajian Transaksi Murabahah dalam Laporan Keuangan
Penyajian transaksi murabahah dilaporan keuangan bergantung pada rekening yang terpengaruh oleh transaksi murabahah. Berikut adalah rekening yang terpengaruh oleh transaksi murabahah.
a. Rekening Nasabah
Rekening ini disajikan dalam neraca dibagian Passiva. Rekening ini terpengaruh karena dalam praktik perbankan, penerimaan angsuran oleh bank dilakukan dengan mendebit rekening nasabah. Dalam hal ini rekening yang di debit dapat berupa rekening giro maupun rekening tabunga, sesuai dengan yang dimiliki oleh nasabah dan disepakati untuk didebit secara otomatis setiap bulan oleh bank.
b. Piutang Murabahah
Piutang murabahah jatuh tempo dan margin yang ditangguhkan ketiga rekening ini disajikan dineraca pada bagianaset dengan nama rekening piutang murabahah.


c. Persediaan Aset Murabahah
Rekening ini hamper tidak pernah disajikan dineraca, mengingat persediaan murabahah dalam praktik perbankan selalu memiliki saldo nol karena setelah didebit, bank langsung mengkreditnya dengan jumlah yang sama untuk pengakuan penyerahan asset murabahah.
d. Pendapatan Margin Murabahah Akrual dan Pendapatan Margin Murabahah Kas
Rekening ini disajikan dilaporan laba rugi pada bagian pendapatan Margin Murabahah. Rekening pendapatan margin murabahah merupakan gabungan total saldo murabahah akrual dan total saldo murabahah kas. Adanya pemisahan pendapatan murabahah akrual dengan pendapatan murabahah kas adalah untuk memudahkan bank-bank dalam mengidentifikasi bagian pendapatan yang sudah berwujud kas. Hal ini di perlukan karena pendapatan margin murabahah kas akan digunakan dalam perhitungan bagi hasil kepada penabung atau deposan mudharabah. WAlau tidak menjadi laporan keuangan yang wajib dipublikasikan kepada public, bank syari’ah umumnya menyampaikan laporan bagi hasil, baik secara tahunan maupun secara bulanan kepada nasabah.

5. Pengungkapan Transaksi Murabahah
Berdasarkan PSAK 102 paragraf 40, bank syari’ah sebagai sebagai penjual harus mengungkapkan hal-hal seperti harga perolehan asset murabahah , janji pemesanan dalam murabahah berdsarkan pesanan seebagai kewajiban atau bukan. Secara spesifik, Bank Indonesia dan Bapepam mensyaratkan agar bank syari’ah mengungkapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi detail tentang klasifikasi piutang berdasarkan sifat penerima pembiayaan dari sisi kedekatan.
b. Informasi detail tentang klasifikasi piutang berdasarkan sifat kelancaran pembiayaan dan mata uang yang digunakan.
c. Informasi detail tentang klasifikasi piutang berdasarkan sektor ekonomi yang dibiayai.
d. Informasi detail tentang klasifikasi piutang berdasarkan jenis penggunaan.
e. Informasi detail tentang klasifikasi piutang berdasarkan sisa umur jatuh tempo.
f. Kebijakan dan metode akuntansi untuk penyisihan, penghapusan, dan penanganan piutang murabahah yang bermasalah.
g. Besarnya piutang murabahah, baik yang dibiayai sendiri olhe bank maupun secara bersama-sama dengan pihak lain sebesar bagian pembiayaan bank.

6. Jurnal Standar
1. Pada saat pembayaran uang muka kepada supplier (penjual membeli dari supplier)
(D) Uang Muka kepada Supplier xxx
(K) Kas xxx

2. Pada saat perolehan barang murabahah.
(D)Persediaan/aktiva murabahah xxx
(K) Uang muka kepada supplier xxx
(K) Kas xxx

3. Pada saat dibatalkan, sebagian uang muka diterima kembali
(D) Kas xxx
(D) Beban operasional lain xxx
(K) Uang muka kepada supplier xxx

4. Bila terjadi penurunan nilai aktiva karena using, rusak, atau kondisi lainnya
(D) Kerugian penurunan nilai aktiva murabahah xxx
(K) Persediaan/aktiva murabahah xxx

5. Bila dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah dengan pesanan tidak mengikat terjadi penurunan nilai wajar persediaan dibawah harga perolehannya
(D) Beban penurunan nilai aktiva murabahah xxx
(K) Selisih penilaian persediaan aktiva murabahah xxx


6. Pada saat penjualan kepada pembeli
a. Pembayaran secara tunai
(D) Kas xxx
(K) Pendapatan margin murabahah xxx
(K) Persediaan/aktiva murabahah xxx

b. Pembayaran secara angsuran
(D) Piutang murabahah xxx
(K) Margin murabahah tangguhan xxx
(K) Persediaan/aktiva murabahah xxx

7. Urbun
a. Penerimaan urbun dari pembeli
(D) Kas xxx
(K) Titipan uang muka pembeli (urbun) xxx

b. Pembatalan pesanan, pengambilan urbun kepada pembeli setelah dikurangi beban atau kerudian (jika ada), dan urbun lebih besar dari beban atau kerugian
(D) Titipan uang muka pribadi (urbun) xxx
(K) Beban/Kerugian xxx
(K) Kas xxx

c. Pembatalan pesanan, pengembalian urbun kepada pembeli setelah dikurangi beban atau kerugian (jika ada), dan urbun lebih kecil daripada beban atau kerugian
(D) Titipan uang muka pembeli (urbun) xxx
(D) Piutang kepada pembeli xxx
(K) Beban/Kerugian xxx

d. Apabila murabahah jadi dilaksanakan
(D) Titipan uang pembeli (urbun) xxx
(K) Piutang murabahah xxx

8. Pada saat penerimaan angsuran dari pembeli
(D) Kas xxx
(D) Margin murabahah tangguhan xxx
(K) Piutang murabahah xxx
(K)Pendapatan margin murabahah xxx

9. Pada saat terjadi tunggakan angsuran
a. Pada saat pengakuan pendapatan
(D) Piutang murabahah xxx
(D) Margin murabahah tangguhan xxx
(K) Piutang murabahah xxx
(K) Pendapatan margin murabahah xxx

b. Pada saat penerimaan angsurang tunggakan
(D) Kas xxx
(K) Piutang murabahah jatuh tempo xxx


10. Pembelian potongan pelunasan dini dapat dilakukan menggunakan salah satu dari 12 metode berikut ini :
a. Jika pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan kentungan murabahah
(D) Margin murabahah xxx
(K) Piutang murabahah (sebesar potongan) xxx

(D) Kas xxx
(D) Margin murabahah tangguhan xxx
(K) Pendapatan margin murabahah xxx
(K) Piutang murabahah (sebesar sisa jumlah yang tidak dipotong) xxx

b. Jika setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar muqasah kepada nasabah, kemudian bank membayar muqasah kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah
(D) Kas xxx
(D)Margin murabahah xxx
(K) Pendapatan margin murabahah xxx
(K) Piutang murabahah xxx

(D) Beban muqasah xxx
(K)Kas (sebesar potongan) xxx

11. Penerimaan denda, apabila nasabah melanggar perjanjian dengan sengaja
(D) Kas xxx
(K) Rekening dana kebajikan xxx

Beberapa contoh aplikasi transaksi murabahah
Contoh kasus
Aplikasi transaksi murabahah berikut merupakan contoh kasus pada Bank Syari’ah ROSYADI yang mengadakan transaksi jual beli mobil SUV dengan nasabah bernama IMRAN. Bank melakukan pemesanan mobil Bugatti veiron dengan harga Rp.1.000.000.000 ke PT.MAJUTERUS. Dan uang muka yang diberikan Tuan Imran Rp.400.000.000 dan margin yang disepakati sebesar 10 % selama 24 bulan (2 tahun).
Perhitungan :
Kebutuhan Pembiayaaan Tuan Irham :
Harga Pokok Mobil sebesar Rp. 1.000.000.000,00
Pembiayaan Sendiri (DP) Rp. 400.000.000,00 (-)
Rp. 600.000.000,00



Margin Pembiayaan Murabahah dari Bank Syariah:
Margin per tahun sebesar 10%
Periode Pembiayaan 2 tahun (24kali Angsuran)
Total Margin Murabahah selama 2 tahun (10 %) = 20%
Keutungan yang dirupiahkan (20 % x Kebutuhan Pembiayaan)
20%x Rp 600.000.000 = Rp 120.000.000

Total Pembiayaan Murabahah dari Bank Syariah kepada Tuan Irham :
Harga Pokok Mobil = Rp 1.000.000.000,00
Keuntungan Murabahah = Rp 120.000.000,00 (+)
Harga Jual Mobil Rp 1.120.000.000,00
Pembayaran pertama (DP) = Rp.400.000.000,00 (-)
Sisa pembiayaan diangsur = Rp 720.000.000,00

Angsuran Bulanan Tuan Irham :
Angsuran Pembiayaan MRBH/bln (Rp 720.000.000 : 24 ) = Rp 30.000.000
Angsuran Keuntungan (margin)/ bln (Rp 120.000.000 : 24) = Rp 3.000.000

Angsuran Tuan Irham Disetahunkan: 12 x Rp. 30.000.000 = Rp. 360.000.000
Angsuran Margin Disetahunkan: 12 x Rp. 3.000.000 = Rp. 36.000.000
Beberapa peristiwa berikut disajikan dengan pencatatan yang dilakukan oleh Bank Syari’ah Rosyadi sebagai pembeli sekaligus penjual.
a. Pada saat pembelian barang dari supplier
Tanggal 1 januari 2015 atas pesanan pembelian barang dari Imran, Bank syari’ah membeli sebuah mobil Bugatti veiron dari PT.MAJUTERUS seharga Rp.1.000.000.000

Atas pembelian tersebut jurnal yang di buat Bank syari’ah
(D)Persediaan/aktiva murabahah 1.000.000.000
(K)kas 1.000.000.000

Kemudian pada tanggal 7 januari mobil tersebut telah sampai ke tangan bank syari’ah kemudian di serahkan kepada tuan Imran, jurnalnya adalah
(D) Piutang murabahah 1.120.000.000
(K) Margin Murabahah 120.000.000
(K) Persediaan/aktiva murabahah 1.000.000.000

Kemudian di akhir tahun 2015 tuan Imran membayar angsuran yang disetahunkan kepada bank syari’ah, jurnalnya

(D) Kas 360.000.000
(D) Margin murabahah tangguhan 36.000.000
(K) Piutang murabahah 360.000.000
(K)Pendapatan margin murabahah 36.000.000

Dan pada akhir tahun 2016 tuan Imran melunasi angsurannya, dan bank memberi muqasah atau potongan pelunasan. Jurnalnya

(D) Kas 360.000.000
(D) Margin murabahah tangguhan 36.000.000
(K) Piutang murabahah 360.000.000
(K)Pendapatan margin murabahah 36.000.000

(D) Beban muqasah 25.000.000
(K)Kas (sebesar potongan) 25.000.000




C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembayaran atas akad jual beli dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Hal yang membedahkan murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya. Pertukaran barang dengan barang, terlebih dahulu harus memperhatikan apakah barang tersebut merupakan barang ribawi/ secara kasat mata tidak dapat dibedahkan atau bukan. Jika pertukaran barang ribawi harus dilakukan dengan jumlah yang sama harus dari tanmgan ke tangan atau tunai.
Harga tidak boleh beruba sepanjang akad, kalau terjadi kesulitan barang dapat dilakukan restrukturisasi dan kalau tidak membayar karena lalai tidak dikenakan denda. Denda tersebut akan dianggap sebagai dana kebajikan. Pembayaran uang muaka juga diperbolehkan. Pelaksanaan akuntansi untuk murabahah diatur dalam PSAK 102.
2. Kritik dan Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

contact form

Name

Email *

Message *