Allcoins.pw

Monday, 24 November 2014

Makalah Peradaban Muslim Spanyol

A. PEMBAHASAN
1. Masuknya Islam Di Spanyol
Spanyol di duduki umat islam pada zaman khalifah al-walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari bani umayah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, umat islam telah menguasai Afrika utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti bani umayyah. Penguasa sepenuhnya atas Afrika utara itu terjadi dizaman khalifah Abdul Malik ( 685-7075 M). khalifah abd Al-Malik mengangkat Hasan ibn Nu’man sudah digantikan oleh musa ibn Nusair. Di zaman al-Walid itu Musa ibn Nu’man memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia juga menyempurnakan penaklukan kedaerah-daerah bekas kekuasaan bangsa bar-bar di pegunungan-pegunungan, sehingga mereka menyatakan setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari khalifah Bani Umayyah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H ( masa pemerintahan muawiyah bin Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa Al-Walid). Sebelum dikalahkan dan dikuasai islam, dikawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan kerajaan romawi yaitu kerajaan Ghotik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan islam. Setelah kawasan ini betul-betul di kuasai, umat islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Spanyol. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol.
Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan kesana. Mereka adalah Tharif ibn Malik Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nusair.Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyebrangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang., lima ratus orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal ynag disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak dapat perlawanan yang berarti.Ia menang dan kembali ke Afrika utara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Di dorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang terjadi dalam tanah kerajaan visighotic yang berkuasa di Spanyol pada saat itu, serta dorongan yang besar untuk memperoleh harta rampasan perang, Musa ibn Nusair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.
Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagaian besar suku bar-bar yang di dukung oleh Musa ibn Nusair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim khalifah al-Walid. Pasukan itu kemudian menyebrangi selat dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini,maka terbukalah pintu secaraluas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran disuatu tempat yang bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan.Dari situ Thariq dan pasukannya terus menaklukan kota-kota penting.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk penaklukan yang lebih luas lagi.Untuk itu Musa ibn Nusair merasa perlu melibatkan diri dalam gelenggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq.Dengan suatu pasukan yang besar.Ia berangkat menyebrangi selat itu dan satupersatu kota yang dilewati dapat ditaklukannya. Setelah Musa berhasil menaklukan Sidonia, Karmona, Sevilla dan Merida serta mengalahkan kerajaan Ghotik, Theodomir di Orihuela, ia berbagung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa sampai Naverra.
Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan khalifah Umar ibn Abdil Aziz tahun 99 H/717 M. kali ini, sasaran ditunjukkan untuk menguasai daerah sekitar pegunungan Pyrenia dan Perancis selatan. Pimpinan pasukan dipercayakan kepada Al-Samah tetapi usahanya itu gagal dan ia sendiri terbunuh pada tahun 102 H. selanjuntnya , pimpinan pasukan diserahkan kepada abd Rahman ibn Abdullah al-Ghafiqi. Dengan pasukannya, ia menyerang kota Bordesu, Poiter, dan dari sini ia mencoba menyerang kota Taurs. Akan tetapi, diantara kota poiter dan tours itu ia di tahan oleh Charles Martel, sehingga penyerangan ke Prancis gagal dan tentara dipimpin nya mundur kembali ke Spanyol.
Sesudah itu, masih juga terdapat penyerangan-penyerangan, seperti ke Avirignon tahun 734 M, ke Lyon tahun 743 M, dan pulau-pulau ynag terdapat dilaut tengah. Majorca, Corsia, Sardinia Creta, Rhodes, Cyprus, dan sebagian dari sicillia juga jatuh ketangan islam di zaman bani umayyah. Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum muslimin yang geraknya dimulai pada permulaan abad ke 8 M ini, telah menjangkau seluruhSpanyol dan melebar jauh menjangkau Perancis tengah dan bagian-bagian penting dari Italia.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat islam Nampak begitu mudah. Hal itu tidak dapat dipisahkan dari adanya factor eksternal dan internal yang menguntungkan.
Yang dimaksud factor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat didalam negri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang islam, kondisi social, politik dan ekonomi negri ini berada dalam keadaan yang menyedihkan. Secara politik wilayah Spanyol terkoyok-koyok dan terbagi-bagi ke beberapa Negara kecil. Bersamaan dengan itu, penguasa Ghotik bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa, yaitu aliaran monofosit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibabtis menurut agama Kristen.Yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal.Rakyat dibagi-bagi kedalam system kelas, sehingga keadaannya diliputi oleh kemeralatan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak.
Adapun yang dimaksud dengan factor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang, dan para prajurit islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya diri. Mereka pun cakap, berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan yang tak kalah pentingnya adalah ajaran islam ynag ditunjukkan para tentara islam, yaitu toleransi, persaudaraan dan tolong-menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat pada pribadi kaum muslim itu menyebabkan penduduk spanyol menyambut kehadiran islam disana.


2. Perkembangan Sosial Politik Dakwah Islam Di Spanyol

a. Periode pertama
Pada periode ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi , baik datang dari dalam maupun dari luar.
Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan diantara elit penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Selain itu terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di Damaskus dan gubernur Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat.

b. Periode kedua
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pimpinan seorang yang bergelar amir ( panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk terhadap pusat pemerintahan islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di Baghdad. Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalah Abd al-Rahman,Al-Dakhil, Hisyam 1, Hakam 1, Abd Al-Rahman al-Ausath, Muhammad Ibn Abd al-Rahman, Munzir Ibn Muhammad, dan Abdullah ibn Muhammad.
Pada periode ini umat islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Abd Al-Rahman Al-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah dikota-kota besar Spanyol. Hisyam dikenal berjasa dalam meneggakkan hokum islam dan Hakam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Pemikiran filsafat juga mulai masuk pada periode ini, terutama dizaman Abdurrahman Al-Ausath.Sekalipun demikian, berbagai ancaman dan kerusuhan terjadi.Pada pertengahan abad ke-9, stabilitas Negara terganggu dengan munculnya gerakan Kristen fanatic.Selain itu, terjadi gerakan revolusi oleh orang-orang yang merasa tidak puas dengan pemerintahan dan pemberontakan yang dipopuleri oleh Hafsun dan anaknya. Selain itu, perang antara suku arab dan suku bar-bar sering terjadi.

c. Periode ketiga
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd Al-Rahman III yang bergelar “an-Nasr” sampai munculnya “raja-raja kelompok” yang dikenal sebagai sebutan Muluk al-Thawaif. Pada periode ini , Spanyol di perintah oleh penguasa dengan gelar khalifah. Khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ini ada tiga orang yaitu abd al-Rahman al-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M) dan Hisyam (976-1009 M).
Pada periode ini, umat islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan, menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd-Rahman Al-Nasir mendirikan Universitas Cordova.Perpustakaannyamemiliki koleksi ratusan ribu buku.Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendirian perpustakaan. Awal dari kehancuran Spanyol adalah ketika Hisyam naik tahta dalam usia sebelas tahun. Oleh karena itu, kekuasaan actual berada di tangan para pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk Ibn Abi’ Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya dan melebarnya. Pada tahun 1002 M ia digantikan oleh anaknya Muzaffar, pada tahun 1008 M, ia digantikan oleh adiknya yang tidak berkompeten dalam memerintah. Sehingga dalam pemerintahannya terjadi kehancuran yang parah dan para pejabat pun tidak ada yang bias memperbaiki Spanyol pada waktu itu. Pada tahun 1013 M, dewan mentri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah dan pada waktu itu Spanyol sudah terpecah dalam banyak sekali Negara kecil.

3. Masa Keamiran Dan Ke Khalifahan Di Spanyol
Masuknya islam di Spanyol pada sekitar permulaan abad ke 8 M, telah membuka cakrawala baru dalam sejarah islam. Dalam rentang waktu selama kurang lebih tujuh setengah abad, umat islam diSpanyol telah mencapai kemajuan yang pesat, baik dibidang pengetahuan maupun kebudayaan. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan figure-figur ilmuan yang cermerlang dibidangnya masing-masing.


a. Pengetahuan
Kemajuan yang terjadi di Spanyol waktu itu adalah berkat inisiatif al-Hakam (961-976 M). Al-Hakam mengimpor naskah-naskah 9sastra, filosof, dan karya ilmiah ) dari timur ke Spanyol. Al-Hakam II memperluas dan memperbesar perpustakan yang ada di ibu kota Cordoba sehingga menjadi perpustakaan terbesar untuk seluruh Eropa (pada masanya dn abad-abad berikutnya). Keterlibatan dan keasyikan pada dunia ilmu pengetahuan dilukiskan dalam historians history of the world.
• Filsafat
Ilmu di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilliant dalam bentangan sejarah islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke 12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9, selama pemerintahan penguasa bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn abd al-Rahman (832-886 M).
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibn al-Sayiq yang telah dikenal dengan ibn bajah.Masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis.Tokoh utama kedua adalah Abu Bakar ibn Tufail.Karya abu bakar ibn tufail adalah Hay ibn Yaqhzhan. Tokoh utama selanjutnya adalah ibn Rusyid adalah filsuf terbesar islam.
• Sains
Ilmu kedokteran, music, matemateka, astronomi dan lain-lain juga berkembang dengan baik.Abbas ibn Farnas orang yang menemukan pembuatan kaca dari batu.Ahmad ibn ibas adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm al-Hasan bin abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidz adalah dua perempuan yang terkenal dalam bidang kedokteran.




• Musik dan kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, tokohnya adalah al-Hasan ibn naïf.Beliau terkenal sebagai pengubah lagu.Dan didalam setiap pertunjukkan dan penjamuan, kemampuannya selalu ditunjukkan.Ia dikenal sebagai sebutan Zaryab.

• Bahasa dan sastra
Bahasa yang digunakan dalam administrasi dan pemerintahan Spanyol adalah bahasa Arab.Uniknya penduduk asli tidak memprotes keadaan tersebut.Bahkan mereka cenderung menomorduakan bahasa asli mereka.Tokoh bahasa ketika itu adalah ibn Sayyidin, ibn Malik (pengarang alfiyah), ibn Khuruf, ibn al-Hajj dan lainnya.
b. Keilmuan Keagamaan
• Tafsir
Salah satu yang terkenal mufasir dari Spanyol adalah Al-Qurtubi. Nama lengkapnya adalah abu Abdillah Muhammad bin Abu Bakar bin Farh al-Anshari al- Khazraji al- Andalus (wafat 1273 M). adapun karyanya dalam bidang tafsir adalah al-jami’u li ahkam al-qur’an, kitab tafsir yang terdiri dari 20 jilid ini dikenal dengan nama tafsir al-Qurtubi.

• Fiqh
Spanyol adalah penganut mashab Malikki dalam bidang fiqh.Mahzab ini diperkenalkan oleh Ziyad ibn Abdul Al-Rahman.perkembangan selanjutnya ditentukan oleh ibn Yahya yang menjadi qadhi pada masa pemerintahan Hisyam ibn abd- al-Rahman. Tokoh-tokoh lain dalam fiqh di Spanyol antara lain abu Bakar ibn al-Quthiya, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan Hazam.
Adapun faktor-faktor pendukung kemajuan peradaban Spanyol yakni kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu menyatukan kekuatan-kekuatan umat islam, sepertiAbd Al-Rahman Al-Dakhil, Abd Al-Rahman Al-Wasith dan Abd al-RahmanAl-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang mempelopori kegiatan-kegiatan ilmiah yang terpenting di antara penguasa dinasti.Umayyah di Spanyol dalam hal ini adalah Muhammad ibn Abd Al-Rahman (852-886) dan al-Hakam II Al-Muntasir (961-976).
Toleransi beragama ditegakkan oleh para penguasa terhadap penganut agama Kristen dan yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi mewujudkan peradaban arab islam di Spanyol. Untuk orang Kristen, sebagaimana juga orang-orang yahudi, disediakan hakim khusus yang menangani masalah sesuai dengan ajaran agama mereka masing-masing.
Meskipun ada persaingan yang sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol, hubungan budaya di timur dan barat tidak selalu berupa peperangan.Sejak abad ke 11 Mdan seterusnya. Banyak sarjana mengadakan perjalanan dari ujung barat wilayah islam ke ujung timur, sambil membawa buku-buku dan gagasan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun umat islam terpecah dalam beberapa kesatuan politik, terdapat apa yang disebut kesatuan budaya dunia islam.
Perpecahan politik pada masa muluk Al-Thawa’if dan sesudahnya tidak menyebabkan mundurnya peradaban. Masa itu bahkan merupakan puncak kemajuan ilmu pengetahuan, kesenian dan kebudayaan Spanyol islam.

4. Periode Mulk-Thawaif
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh Negara kecil dibawah pemmerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth-Thawaif, yang berpusat disuatu kota di Sevilla, Cordova, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Sivella. Pada periode ini umat islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik islam itu, untuk pertama kalinya orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun kehidupan politik tidak stabil, namun kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini.



5. Periode Murabithun
Dinasti Murabithun pada awalnya adalah sebuah gerakan agama yang kuat dan besar yang didirikan oleh yusuf bin tasyim di Marocco, Afrika utara,. Pada tahun 1062 M, ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di Marakesy dan akhirnya, islam dapat memasuki Spanyol dan dapat menguasainya. Dalam perkembangan selanjutnya, pada dinasti ini dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga melibatkan wilayah Saragossa dapat dikuasai oleh kaum kristen pada tahun 118 M. Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti ini digantikan oleh dinasti Muwahhidun.
6. Periode al-Muwahhidun
Pada tahun 1146 M penguasa dinasti muwahiddun yang berpusat di Afrika Utara merebut daerah Spanyol.Muwahiddun didirikan oleh Muhammad ibn Tumart (w.1128). dinasti ini datangke Spanyol dibawah pimpinan Abd al-Mun’im antara tahun 1114 dan 1154 M, kota-kota muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada jatuh kebawah kekuasaannya. Untuk jangka beberapa dekade, dinasti ini mengalami banyak kemajuan. Kekuatan-kekuatan kristen dapat dipikul mundur. Akan tetapi, tidak lama setelah itu Muwahiddun mengalami keambrukan. Pada tahun 1212 M tentara kristen memperoleh kemenangan besar di Las navas de tolesa.kekalhan –kekalahan yang dialami Muwahiddun menyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. Keadaan Spanyol kembali runyam berada dibawah penguasa-penguasa kecil. Dalam kondisi demikian, umat islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan kristen yang semakin besar. Tahun 1248 M seluruh Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan islam.
7. Periode bani Ahmar
Pada periode ini, islam hanya berkuasa di Granada, dibawah Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasr.Akan tetapi, secara politik dinasti ini berkuasa diwilayah yang kecil. Kekuasaan islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karen perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand dan Isabella, ini lah yang menyebabkan hilang eksistensi islam di Spanyol. Abu Abdullah tidak kuasa menahan serangan-serangan orang kristen tersebut dan pada akhirnya mengaku kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepada Ferdenand dan Isabella, kemudian hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan islam di Spanyol tahun 1492 M. Umat islam setelah itu dihadapkan kepada dua piliha, masuk kristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat islam didaerah ini.
8. Pembangunan Peradaban Di Spanyol
Kemajuan bani Umayyah di Andalusia i raih pada masa pegganti abd Al-Rahman al-Dakhil. Kemajuan Cordova ditandai dengan pembangunan yang megah diantaranya :
a. Al-qashr al-kabir, kota satelit yang didalamnya terdapat gedung-gedung istana megah.
b. Rushafat, istana yang dikelilingi oleh taman yang disebelah barat laut Cordova.
c. Masjid Jami’ Cordova, diibangun tahun 170 H/786 M hingga kini masih tegak.
d. Al-Zahra, kota satelit dibukit pegunungan sierra monera pada tahun 325 H/935 M. Kota ini dilengkapi dengan mesjid tanpa atap (kecuali misrabnya) dan air mengalir ditengah mesjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik senjata dan pabrik perhiasaan.
Pemerintahan islam membuat teropong bintang di Cordova, membangun pasar jembatan, melakukan upaya pengendalian banjir dan penyimpanan air hujan, membangun sistem irigasi, hidrolik dengan menggunakan roda air, memperkenalkan tanaman padi dan jeruk dan mendirikan pabrik-pabrik tekstil, kulit logam dan lainnya.
Namun demikian, pembangunan yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, mesjid, pemukiman, dan taman-taman. Diantara bangunan yang megah adalah mesjid Cordova, kota al-Zahra, istanan al-Za’fariyah di Saragosa, tembok toledo, istana Makmum, mesjid sevilla dan istanan al-Hara di Granada.
a. Cordova
Cordova termasuk kota terindah yang dibangun oleh penguasa muslim. Jembatan besar dibangun diatas sungai yang mengalir ditengah kota. Taman-taman dibangun untuk menhiasi ibu kota Spanyol islam. Pohon-pohon dan bunga-bunga diimpor dari timur. Di seputar ibu kota terdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman diberi nama tersendiri dan dipuncaknya terpancang istana Damstik.
Diantara kebanggaan kota Cordova lainnya adalah mesjid Cordova. Menurut ibn Al-dala’i, terdapat 491 mesjid disana. Disamping itu, ciri khusus kota-kota islam adalah adanya tempat-tempat pemandian. Di Cordova saja terdapat sekitar 900 pemandian.Disekitarnya terdiri perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai takdapat diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 km.
b. Grenada
Grenada adalah tempat pertahanan terakhir umat islam di Spanyol. Disana berkumpul sisa-sisa kekuatan Arab da pemikir islam. Posisi Cordova diambil alih oleh Granada dimasa-masa akhir kekuasaan islam di Spanyol. Arsitektur-arsitektur bangunannya terkenal diselurruh Eropa.Istana al-Hamra yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam.Istana itu dikelilingi oleh taman-taman yang tidak kalah indahnya.
9. Pusat-pusat Peradaban Islam Di Spanyol
a. Cordova
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum islam yang kemudian diambil oleh dinasti Umayyah
b. Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat islam di Spanyol.
c. Sevilla
Kota Sevilla dibangun pada masa pemerintahan al-Muahidin. Semula kota ini adalah rawa-rawa. Pada masa romawi kota ini bernama Romula Agusta kemudian diubah menjadi Asybiliah (Sevilla).
d. Toledo
Toledo merupakan kota penting di Andalusia sebelum dikuasi islam, ketika romawi
menguasai kota Toledo, kota ini dijadikan ibu kota kerajaan. Dan ketika Thariq bin Ziyad menguasai Toledo pada tahun 712 M, kota ini dijadikan pusat kegiatan umat islam terutama dalam bidang ilmupengetahuan dan penerjemahan.
10. Mundurnya Peradaban Islam Di Spanyol
Suatu kebudayaan tentu akan mengalami pasang surut sebagaimana brputarnya sebuah roda, kadang diatas kadang dibawah. Hal ini tentu telah menjadi hukum alam.Demikian juga dengan kekuasaan sebuah imperium, satu saat dia muncul, berkembang pesat, lalu jatuh dan hilang.
Kekuasaan islam di Spanyol telah banyak memberikan sumbangan tak ternilai harganya bagi peradaban dunia saat ini. Tetapi imperium yang begitu besar akhirnya mengalami nasib yang sangat memilukan. Ada beberapa faktor menyebabkan kemunduran yang akhirnya membawa khancuran islam di Spanyol.
a. Munculnya Khalifah-khalifah yang lemah
masa kejayaan islam di Spanyol dimulai dari periode Abd. Rahman III yang kemudian dilanjutkan oleh putranya, yaitu Hakam.Pada masa kedua penguasa tersebut, keadaan politik dan ekonomi mengalami puncak kejayaan dan kestabilan.Keadaan negara yang stabil dan penuh kemajuan ini tidak dapat bertahan lagi setelah Hakam II wafat dan digantikan Hisyam yang baru berusia 11 tahun. Dalam usia yang sangat muda ini, dia diharuskan memikul tanggung jawab yang amat besar. Karena tidak mampu mengendalikan roda pemerintahan, jalannya pemerintahan dikendalikan oleh ibunya dengan dibantu oleh Muhammad Ibn Abi Umar yang bergelar hajib al-Mansur yng ambisius dan haus akan kekuasaan. Sejak saat itu, khalifah hanya dijadikan boneka oleh al-Mansurdan para penggantiannya. Ketika al-Mnsur wafat, ia diganti oleh anaknya, yaitu Abdul Malik Al-Muzaffar dan pengganti al-Muzaffar adalah Abd. Rahman, penguasa yang tidak mempunyai kecakapan, gemar berfoya-foya ia tidak disenangi rakyatnya, sehingga negara menjadi tidak stabil dan lambat lun mengalami kemunduran.
b. Konflik Antara Islam Dengan Kristen
para penguasa muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen taklukannya dan membiarkan dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan senjata. Namun demikian, kehadiran arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam dn Kristen. Pada abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat islam sedang mengalami kemunduran.
c. Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
d. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris.Bahkan, karena inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Thawaif muncul.Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabella, diantaranya juga di sebabkan permasalahan ini.


e. Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpecil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen di sana.


















DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri.Sejarah Peradaban Islam.Jakarta : PT.Rajagrafindo.2008.
Aen, Nurol.Sejarah Peradaban Islam.Bandung : CV.Pustaka Setia.2008.
Amin, Samsul Munir.Sejarah Peradaban Islam.Jakarta : Kreasindo Media Cita.2009















No comments:

Post a Comment

contact form

Name

Email *

Message *