Allcoins.pw

Tuesday 16 February 2016

MAKALAH WAWASAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

KATA PENGANTAR


Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT. Berkat bimbingan serta petunjuk-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah “Wawasan Studi Kelayakan Bisnis”. Kami menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing dalam mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
            Meskipun pembuatan makalah ini telah selesai, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami masih mengharapkan bimbingan dari Dosen Pembimbing, serta kritik dan saran dari teman – teman sekalian.







                                                                                       Padangsidimpuan,      Februari 2016


                                                                                         Penyusun




DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................... 1
Daftar Isi......................................................................................................................................... 2
BAB I
            Pendahuluan
A.    Latar Belakang.................................................................................................................... 3
B.     Rumusan Masalah............................................................................................................... 3
C.     Tujuan.................................................................................................................................
BAB II
Pembahasan
A.        Studi Kelayakan Bisnis..................................................................................................... 4
B.         Manfaat Studi Kelayakan Bisnis...................................................................................... 6
C.         Tahapan Studi Kelayakan Bisnis...................................................................................... 7
D.        Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis........................................................................... 9
E.         Tujuan Studi Kelayakan Bisnis...................................................................................................................... 11
F.          Hasil Studi Kelayakan Bisnis............................................................................................................................ 12
G.        Etika Dalam Studi Kelayakan Bisnis................................................................................ 12
BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan......................................................................................................................... 15
B.     Kritik dan Saran ................................................................................................................. 17
Daftar Pustaka           
           









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

            Bisnis dalam kehidupan ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan mereka. Sebelum memulai bisnis hendak nya kita melakukan penelitian terlebih dahulu apakah bisnis yang akan dilakukan layak atau tidak. Sehingga tidak ada muncul penyesalan di kemudian hari. Untuk itu pemakalah akan membahas mengenai wawasan studi kelayakan bisnis.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu Studi Kelayakan Bisnis ?
2.      Apa manfaat dan tujuan SKB ?
3.      Apa saja saja tahapan dan aspek – aspek dalam SKB ?
4.      Apakah Hasil Studi Kelayakan Bisnis ?
5.      Bagaimana Etika Dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

C.    Perkembangan Ilmu Masa Keemasan Islam

1.      Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari SKB.
2.      Mengetahui dan menjelaskan manfaat dan tujuan SKB.
3.      Mengetahui dan menjelaskan tahapan dan aspek aspek SKB.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Studi Kelayakan Bisnis
Sebelum kita mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis, maka ada baiknya terlebih dahulu kita memahami pengertian bisnis dan proyek serta perbedaannya. Kemudian mengetahui pengertian kelayakan serta mengaitkan nya dengan Studi Kelayakan Bisnis.
a.       Pengertian Bisnis
Bisnis adalah kegiatan usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang di inginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya.[1]
Sedangkan menurut Husein Umar dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis, pengertian bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang di organisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan ( produsen, pedagang, konsumen, dan industry dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.[2]
b.      Pengertian Proyek
Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah di tetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.[3]
Selain itu kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Misalnya : membangun pabrik membuat produk baru.[4]


c.       Pengetian Kelayakan
Studi kelayakan juga sering di sebut dengan feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang di rencanakan. Pengetian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.[5]
Kelayakan juga memiliki arti penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak disini, diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.[6]
d.      Pengertian Studi Kelayakan Bisnis dan Studi Kelayakan Proyek
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa pengertian Studi Kelayakan Bisnis adalah “ Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”.[7]
Menurut husein umar, Studi Kelayakan Bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat di operasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Sedangkan pengertian Studi Kelayakan Proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek di bangun untuk jangka waktu tertentu.[8]

B.     Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum membuka bisnis yang kemudian dituangkan secara tertulis, manfaat yang diperoleh dari hasil laporan study kelayakan bisnis ini bias digunakan sebagai pedoman/alat untuk mengetahui samapi sejauh mana kegiatan bisnis telah dilakukan. Pada intinya laporan SKB ini bias untuk pengawasan. Manfaat studi kelayakan dapat dibedakan karena dua pihak yang berkepentingan atas studi kelayakan itu sendiri :
1.      Pihak Pertama (Bagi Analisis)[9]
a)      Memberikan pengetahuan tentang cara berpikir yabg sistematis dalam menghadapi suatu masalah dan mencari jawabannya.
b)      Menerapkan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dan menjadikannya sebagai alat bantu dalam perhitungan datau pengukuran, penilaian dan pengambilan keputusan.
c)      Mengerjakan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis secara komprehensif sehingga penyusunannya akan mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.

2.      Pihak Kedua[10]
a)      Pihak Investor.
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor atau penanam modal yang mau turut serta dalam penanaman modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan di tanamkannya.
b)      Pihak Kreditor.
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah di buat, termasuk pertimbangan sisi-sisi lain termasuk adanya agunan yang dimiliki perusahaan.
c)      Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai pihak project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor.
d)     Pihak Pemerintah dan masyarakat
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
e)      Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yg akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek rencana pembangunan nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh social, serta analisis kemanfaatan dan beban social.

C.    Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka sebelum suatu studi dijalankan dperlu dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu mulai dari tahap-tahap yang telah ditentukan. Tahap-tahap dalam studi ini hendaknya dilakukan secara benar agar jangan sampai terjadi penyimpangan dan untuk kesempurnaan hasil studi itu sendiri.
Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Adapun tahap tahap dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :[11]
1.      Pegumpulan data dan informasi
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya dari lembaga-lembaga yang memang berwenang untuk mengeluarkannya.



2.      Melakukan pengolahan data
Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut. Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan metode-metode dan ukuran-ukuran yang telah lazim digunakan untuk bisnis. Pengolahan ini dilakukan hendaknya secara teliti untuk masing masing aspek yang ada. Kemudian dalam hal perhitungan ini hendaknya diperiksa ulang untuk memastikan kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.
3.      Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data rangka menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria-kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria-kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria tersendiri untuk dikatakan layak atau tidak layak untuk dilakukan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang dilakukan.
4.      Mengambil keputusan
Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan apakah layak atau tidak dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.
5.      Memberikan rekomendasi
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam memberikan rekomendasi di berikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu, jika memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen-dokumen maupun persyaratan-persyaratan lainnya.Apabila suatu hasil studi kelayakan dinyatakan layak untuk dijalankan.
Untuk menambah kejelasan tahap-tahap dalam penilaian studi kelayakan bisnis dapat dilihat dalam diagram dibawah ini.

Diagram 1.1 Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis

  










Menurut Husein Umar, tahapan studi kelayakan bisnis ada 6, yaitu :[12]
1.      Penemuan Ide.
2.      Tahapan Penelitian.
3.      Tahap Evaluasi.
4.      Tahap Pengurutan Usulan yang Layak.
5.      Tahap Rencana Pelaksanaan.
6.      Tahap Pelaksanaan.


D.    Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis[13]

1.      Aspek Pasar
Pada dasarnya, analisi aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market share dari produk bersangkutan. Bagaimana kondisi persaingan antar produsen dan siklus hidup produk juga penting untuk dianalisis.
2.      Aspek Internal Perusahaan
a.       Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang/jasa yang di produksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan di pilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama adalah dalam hal :
-          Penentuan segmen, target,d an posisi produk pada pasarnya.
-          Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasan mereka atas produk.
-          Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
b.      Aspek Teknis dan Teknologi
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Dari kajian teknologi hendaknya perlu dipahami bahwa perkembangan teknologi adalah sesiatu yang tidak dapat dihindari. Hendaknya, antisipasi perkembangan teknologi perlu dikaji agar teknologi yang akan digunakan nantinya dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomi, sehingga akhirnya produk yang dihasilkan mampu bersaing dipasar.
c.       Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek sumber daya manusia merupakan aspek penting yang perlu dianalisis. Aspek SDM dibagi kedalam 2 bagian. Pertama, peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis. Kedua, peran merekan dalam operasional rutin bisnis setelah selesai dibangun. Dalam hal pembangunan proyek, tenaga SDM dibutuhkan akan dibatasi hanya sampai pada proyek bisnis setelah selesai dibangun. Sedangkan, dalam hal operasional rutin bisnis, tenaga SDM yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan keahlian mereka dalam menjalankan roda perusahaan.
d.      Aspek Manajemen
Studi aspek manajemen dilaksanakan 2 macam. Pertama, manajemen saat pembangunan proyek bisnis. Kedua, manajemen saat bisnis di operasionalkan secara rutin.

e.       Aspek Keuangan
Kegiatan pada aspek keuangan ini antara lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal, dan untuk pengadaan harta tetap proyek. Juga dipelajari mengenai struktur pembiayaan bagaimana yang paling menguntungkan dengan menentukan berapa dana yang harus disiapkan lewat pinjaman dari pihak lain dan berapa dana dari modal sendiri.
3.      Aspek Persaingan dan Lingkungan Eksternal Lainnya
Aspek persaingan dan lingkungan eksternal lainnya yang akan di singkat menjadi aspek eksternal saja, merupakan kondisi-kondisi  diluar perusahaan yang bersifat dinamis dan tidak dapat dikendalikan. Situasi social, politik dan perekonomian, apalagi jika kondisinya tidak stabil hendaknya dianalisis lebih tajam. Aspek lingkungan yang lain adalah lingkungan hidup. Hendaknya suatu bisnis memperhatikan lingkungan hidup, baik untuk kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan serta lingkungan alam lain.
Menurut Kasmir dan Jakfar, aspek-aspek studi kelayakan bisnis ada 7, yaitu :[14]
1.      Aspek Hukum.
2.      Aspek Pasar dan Pemasaran.
3.      Aspek Keuangan.
4.      Aspek Teknis/Operasi.
5.      Aspek Manajemen
6.      Aspek Ekonomi Sosial
7.      Aspek Dampak Lingkungan

E.     Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha dilakukan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu :[15]
1.      Menghindari resiko kerugian
Resiko kerugian dimasa yang akan dating yang penuh dengan ketidakpastian, dalam hal ini studi kelayakan untuk meminimalkan resiko yang baik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2.      Memudahkan perencanaan
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana, dan bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang akan di peroleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
3.      Memudahkan pelaksanaan perkerjaan
Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan bisnis, perngerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.
4.      Memudahkan pengawasan
Dengan melaksanan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.
5.      Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

F.     Hasil Studi Kelayakan Bisnis[16]
Hasil Studi kelayakan bisnis adalah berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis. Dokumentasi ini memperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak, atau justru sebaliknya. Mengenai struktur penulisan laporan, hingga saat ini belum ada bentuk atau jenis penulisan tertentu yang dianggap baku. Namun demikian, kecenderungan standar penulisan tetaplah ada.
G.    Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis[17]
Aspek moral dan etika dalam berbisnis khususnya lagi pada studi kelayakan bisnis telah menjadi suatu hal yang paling penting. Sama seperti aspek lain dalam bisnis, studi kelayakan bisnis pun mengharapkan perilaku etis dari para pelakunya. Perilaku etis yang dimaksudkan merupakan perilaku yang mengacu pada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin bahwa tidak seorangpun yang dirugikan.


1.      Etika peneliti terhadap responden
Dalam melakukan pengumpulan data, lindungi hak hak responden, misalnya responden tidak akan merasa dirugikan baik secara fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan langsung dengan responden, jelaskanlah secara langsung tujuan dan manfaat-manafaat yang akan didapat dari studi ini sehingga responden maklum. Didalam pengumpulan data dari responden, perlu diingat ha katas kebebasan pribadi, misalnya orang yang mempunyai hak menolak untuk diwawancarai sehingga peneliti harus meminta izin terlebihdahulu.
2.      Etika peneliti terhadap klien
Dalam suatu studi kelayakan bisnis, pertimbangan-pertimbangan etis terhadap klien juga perlu diperhatikan karena klien mempunyai ha katas penelitian yang dilaksanakan secara etis. Klien ingin identitas nya tidak diketahui, misalnya dalam melakukan riset pasar suatu produk baru atau klien, yang akan masuk pada pasar yang baru sehingga identitasnya tidak mau diketahui oleh pesaing. Peneliti harus menghargai keinginan itu dan membuat rencana yang menjaga identitas kliennya. Klien mempunyai hak untuk mendapatkan hasil studi yang berkualitas. Tetapi kadang-kadang klien berpersepsi lain tentang apa yang dimaksud berkualitas itu, sehingga peneliti harus mengarahkan dan menjelaskannya.
3.      Etika peneliri terhadap asisten
Peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti. Tidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu, misalnya melakukan wawancara langsung disuatu tempat yang kurang aman sehingga bias terjadi terancam secara fisik maupun mental. Akibatnya dapat saja asisten memalsukan instrument penelitian. Seharusnya peneliti lah yang menyediakan fasilitas lain yang membuat asisten tadi merasa aman. Peneliti harus menuntut perilaku etis dari pada asistennya. Perilaku asisten berada dibawah pengawasan langsung peneliti, sehingga jika, asisten berbuat curang maka yang bertanggungjawab adalah peneliti, sehingga semua asissten selain diberi pelatihan dan supervise yang baik juga diberi bekal mental yang kuat untuk tidak melakukan tindakan penyelewengan.

4.      Etika Klien
Bisa jadi terjadi atau bahkan sering terjadi dimana peneliti suatu kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan, menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap merugikannya dan sebagainya. Hal seperti ini merupakan contoh perilaku yang tidak etis dari klien. Kalau peneliti menuruti kehendak mereka maka hal ini merupakan pelanggaran terhadap standar-standar etika.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengertian Bisnis
Bisnis adalah kegiatan usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang di inginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya.
Pengertian Proyek
Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah di tetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu
Pengetian Kelayakan
Pengetian layak adalah kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis dan Studi Kelayakan Proyek
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa pengertian Studi Kelayakan Bisnis adalah “ Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”.
B.     Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu para pembaca disarankan untuk membaca tentang merncang dan mengelola saluran pemasaran teritegrasi pada referensi – referensi lainnya, agar pengetahuan pembaca makin semakin banyak sehingga memperluas khazanah keilmuan kita bersama.




















DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, jakfar, 2010, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta:KENCANA
Umar, Husein,1997, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta:PT. GRAMEDIA
Ibrahim, Yacob,1998, Studi Kelayakan Bisnis,Jakarta:PT.RINEKA CIPTA
Harahap, Azhar,2013, Modul Kuliah Study Kelayakan Bisnis, Padangsidimpuan : CV.LIA PHOTO






                                                               



[1] Kasmir, jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta:KENCANA,2010) hal.5
[2] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta:PT. GRAMEDIA,1997) hal.4
[3] Kasmir, jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.5
[4] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.7
[5] Yacob Ibrahim, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta:PT.RINEKA CIPTA,1998) hal.1
[6] Kasmir, jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.6
[7] ibid
[8] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.8
[9] Azhar harahap, Modul Kuliah Study Kelayakan Bisnis, (Padangsidimpuan:CV.LIA PHOTO,2013) hal.2
[10] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.19-21
[11] Kasmir, jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.17-19
[12] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.21-24
[13] Ibid, 26
[14] Kasmir, jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta:KENCANA,2010) hal.15-16
[15] Azhar harahap, Modul Kuliah Study Kelayakan Bisnis, dibid.Hal.5
[16] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, ibid, hal.29
[17] Ibid 31-32

contact form

Name

Email *

Message *